Lima Bangunan SD Terbengkalai, Peserta Didik Lakukan KBM di Lantai Rumah Warga

Karena tindakan itu, rekanan kontraktor yang menangani bangunan itu langsung masuk daftar black list.

Selasa, 22 Maret 2022 | 16:59 WIB - Didaktika
Penulis: UJ . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Batang- Masih belum selesai dan ditinggal pergi oleh pemborong, proses rehab bangunan lima Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Hal itu membuat para peserta didik terpaksa belajar ditempat tak layak dan menyebar di rumah penduduk, rumah ibadah dan kantor Balai Desa, 1 ruang digunakan untuk 2 rombongan belajar dengan pembatas papan triplek, serta duduk beralaskan lantai yang dingin.

BERITA TERKAIT:
Desa Surodadi Batang Masuk Seleksi Desa Anti Korupsi 2024
PLTU Batang Berikan Beasiswa Mahasiswa Berprestasi
Perkuat Pemahaman Budaya, Museum Ranggawarsita Helat Pameran Tematik Koleksi Ikonik di Batang
Formasi CPNS di Batang Ini Sepi Peminat, Apa Saja?
EduTrip Yatim, Bahagiakan Anak Yatim melalui Edukasi Budidaya Jamur dan Wisata Satwa

Salah seorang pelajar Sekolah Dasar Negeri 1 Plelen Kecamatan Gringsing, Dava Tirta, kelas V mengaku sudah beberapa bulan terpaksa belajar sambil lesehan, dan bercampur dengan kelas lain dalam satu ruangan, dikarenakan gedung sekolahnya tengah diperbaiki. 

“Sejak belajar dengan alas lantai keramik, memang tidak nyaman dan kedinginan, terlebih kalau pas turun hujan seperti yang terjadi akhir-akhir ini, semoga segera bisa kembali belajar normal,” tuturnya.

Sementara itu, salah seorang wali murid kelas III, Alpiyah ikut prihatin melihat situasi yang tengah berlangsung, rehab gedung bangunan SD Negeri Plelen I hingga kini belum ada kejelasan kapan selesainya.

“Sejak akhir tahun 2021 sampai saat ini anak saya terpaksa belajar di rumah penduduk, sebelumnya bulan lalu direncanakan sudah selesai, namun sampai sekarang kondisi bangunan belum bisa ditempati, semoga saja tidak berlarut-laru sampai setahun lamanya,” harapnya.

Adanya bangunan sekolah dasar yang belum selesai rehabnya itu, turut dikomentari oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Batang, Lany Dwi Rejeki. Menurutnya lima Sekolah Dasar yang saat ini masuk proses rehab itu belum selesai dikarenakan pihak pemborong tidak bertanggung jawab, atau meninggalkan pekerjaan.

Karena tindakan itu, imbuhnya rekanan kontraktor yang menangani bangunan itu langsung masuk daftar black list yang artinya kedepan tidak bisa mengikuti lelang proyek pembangunan di berbagai daerah.

“Untuk penyelesaian rehab tersebut, sudah dianggarkan lagi pada perubahan RAPBD, sehingga bisa dipastikan tahun ini akan dilanjutkan dan bisa segera ditempati untuk KBM normal,” jelasnya.
 

***

tags: #kabupaten batang #bangunan #kegiatan belajar mengajar

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI