Lapas Kelas IIB Kendal Ajari Warga Binaan Makin Produktif Bertani – Beternak
Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal ini merupakan lapas produktif yang mengelola berbagai kegiatan.
Senin, 04 April 2022 | 11:57 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Kendal- Stigma negatif terhadap eks para warga binaan usai keluar dari lembaga pemasyarakatan, kedepan bakal tidak lagi terjadi dan diterima kembali oleh masyarakat. Pasalnya, puluhan narapidana dari berbagai kasus yang memasuki masa asimilasi hukuman, sudah dibekali ketrampilan mandiri dan menjadi manusia produktif yang berdaya guna untuk masyarakat.
Hal itu salah satunya telah dibuktikan warga binaan dalam bertani, mereka mulai menanam hingga akhirnya melakukan panen perdana bawang merah.
BERITA TERKAIT:
Sempat Gagal, Kini Lapas Terbuka Kendal Sukses Hasilkan 5 Ton Jagung hingga Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Cegah Virus PMK, Lapas Terbuka Kendal Vaksinasi Ternak Ruminasia
Lapas Kelas IIB Kendal Ajari Warga Binaan Makin Produktif Bertani – Beternak
Sempat Kabur, Seorang Tahanan Lapas Kendal Akhirnya Tewas Ditembak Polisi
Lapas Kelas II B Kendal Hasilkan Narapidana Bermental Wirausaha
Panen perdana tanaman bawang merah yang dikelola warga binaan di Lapas Terbuka Kelas II-B Kendal, Jawa Tengah mebuahkan hasil yang cukup signifikan. Budidaya tanaman bumbu dapur bawang merah yang dikelola para warga binaan ini dibimbing oleh kelompok tani setempat di Desa Bangunsari, Kecamatan Patebon Kendal.
Kepala Lapas terbuka kelas II-B Kendal atau lapas produktif, Rusdedy mengatakan, lahan pertanian milik Lapas Terbuka Kelas II-B atau Lapas Produktif Kendal, banyak dimanfaatkan para warga binaan yang sudah menjalani asimilasi, dalam Lapas warga binaan diajari menanam tanaman pertanian, tapi juga ada peternakan ayam petelur, sapi, kambing termasuk cara mengolah pakan ternak menjadi konsentrat.
Penanaman bawang merah dilakukan dilahan dengan luasan hampir satu hektar ini dilakukan oleh warga binaan didampingi gabungan kelompok tani Desa Bangunsari Patebon Kendal.
“Untuk ujicoba pihak lapas baru menyediakan bibit sekitar 1 ton, melihat hasil panen yang bagus, maka rencananya akan dilanjutkan lagi menanam bawang merah dengan bibit dari hasil panen,” katanya.
Ketua Gapoktan Desa Bangunsari Widodo, selaku pendamping mengatakan, hasil panen yang dikerjakan oleh para warga binaan ini cukup bagus. Tanaman bawang merah di lahan sekitar setengah hektar itu menghasilkan panen sekitar 3,5 ton. Sesuai dengan permintaan pihak lapas, hasil panen akan disimpan dulu menunggu harga bawang merah di pasaran sudah bagus, sebagian dari hasil panen akan diambil untuk bibit.
“Untuk perawatan tanaman bawang merah dikerjakan oleh para warga binaan, petani hanya memberikan arahan cara menanam yang benar, mulai dari persiapan lahan, cara menanam, cara pemberian obat dan pupuk hingga penanganan pasca panen,” jelasnya.
Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal ini merupakan lapas produktif yang mengelola berbagai kegiatan, seperti peternakan, perikanan, perkebunan dan pertanian. Tujuannya untuk memberikan pelatihan kepada warga binaan. Supaya memiliki keahlian untuk dijadikan bekal bekerja atau wirausaha ketika keluar dari lapas nanti, sehingga bisa diterima masyarakat kembali dan mempunyai keahlian tersendiri.
***tags: #lapas kelas iib kendal #bertani #bawang merah #warga binaan
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Tujuh Iklan Jadul Tema Puasa Ramadan, Bikin Nostalgia
29 Maret 2024
Daftar Harga Pangan di DIY Hari Ini Jumat 29 Maret 2024
29 Maret 2024
Harga Beras Masih Tinggi, Banjir di Demak Kudus Pengaruhi Pasokan
29 Maret 2024
11 Tahun Jateng Bersholawat Digulirkan, Nana Sudjana: Semoga Musibah Segera Berlalu
29 Maret 2024
Tahun Ini, Pemkab Purbalingga Buka Formasi Guru Lebih Banyak Lewat Seleksi PPPK
29 Maret 2024
Persis Terus Jaga Performa Pemainnya Selama Ramadan
29 Maret 2024
Ramadan Ini, Harga Sayuran di Pasar Agribisnis Ngablak Fluktuatif
29 Maret 2024
Pekan Depan Pemkab Cilacap akan Adakan Pasar Murah di Desa Kuripan Kidul
29 Maret 2024
Terkait Penggerebekan Pabrik Pil Koplo di Semarang, Mbak Ita akan Evaluasi Perizinan
29 Maret 2024