Arus Balik Diprediksi Meningkat 6-8 Mei, Korlantas Polri Siapkan Sistem One Way hingga Ganjil-Genap

Jika one way masih belum mempan, maka jumlah kendaraan yang masuk harus dibatasi dengan sistem Ganjil Genap.

Kamis, 05 Mei 2022 | 14:59 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang - Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi mengatakan jumlah kendaraan arus balik lebaran 2022 diprediksi akan meningkat tiga hari berturut-turut yakni tanggal 6 hingga 8 Mei 2022.

"Perkembangan arus (balik), kita perkirakan akan naik pada tanggal 6,7 dan 8 Mei 2022. Kami telah mendapatkan arahan arahan untuk arus balik ini dan Pak Presiden juga sudah memberikan solusi yang baik untuk masyarakat," Kata Irjen Firman saat pemantauan arus balik 2022, di gerbang tol Kali kangkung, Kota Semarang, Jateng, Kamis (5/5).

BERITA TERKAIT:
Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan saat Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
Ganjil-Genap saat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024, Polda Jateng Tindak 1.416 Pelanggaran
Polisi Masih Berlakukan Ganjil Genap dari Jakarta Menuju Puncak
Arus Balik Diprediksi Meningkat 6-8 Mei, Korlantas Polri Siapkan Sistem One Way hingga Ganjil-Genap
Korlantas Polri Uji Coba Ganjil Genap di Tol Cikampek

Ia menuturkan saat ini berdasar perhitungan rasio, jumlah kendaraan pemudik yang akan kembali ke jakarta, telah menunjukkan angka diatas rasio 1. Hal ini berarti Polri harus intervensi arus lalu lintas. Polri tidak boleh membiarkan masyarakat dengan jalur normal. 

"Kita harus intervensi. Tidak bisa dengan jalur intervensi seperti yang ke timur ya ke timur, yang ke barat ya ke barat.  Besok itu angka kendaraan pemudik yang akan kembali ke barat akan lebih besar," Jelasnya.

Berkaitan dengan hal itu, maka petugas kepolisian harus bekerja ekstra melayani pemudik dengan baik.

"Kita di Korlantas dan Polda Jajaran tak ada pilihan lain, harus bekerja dengan baik. Harus tau kapan yang tepat untuk satu lajur contra flow, kapan harus one way secara keseluruhan dan kapan arus keluar masuk bergantian agar tak miskomunikasi seperti di Cipularang kemarin," Terang dia.

Disinggung mengenai penanganan bila terjadi kepadatan arus kendaraan, ia menyebut penanganannya akan dilakukan secara situasional. 

"Jika jumlah kendaraan sudah diatas angka rasio 1, maka kita harus intervensi. Caranya mengurangi kendaraan atau tambah kapasitas jalan. Untuk bisa mengurangi jumlah kendaraan karena kapasitas jalan yang terbatas,  yang hanya 3 lajur ke Jakarta,  jumlah jalan harus saya tambah dengan jalan arah timur.  Itulah namanya contra flow yang kita kenal. Kalau tambahan satu kurang, kita tambah jadi dua atau tiga. Kalau semua sudah terpakai, maka namanya one way," Imbuhnya.

Jika one way masih belum mempan, maka jumlah kendaraan yang masuk harus dibatasi dengan sistem ganjil genap.

***

tags: #ganjil genap #kakorlantas irjen pol firman shantyabudi #one way

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI