Dian Kristiandi, Jadi Bupati Pertama Nanggap Wayang Kulit di Pulau Nyamuk

Pagelaran wayang kulit mengambil lakon Mbangun Jiwa.

Sabtu, 14 Mei 2022 | 09:39 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jepara- Masyarakat Desa Nyamuk, Kecamatan Karimunjawa begitu antusias menyaksikan pementasan wayang kulit secara langsung di desa mereka. Pertunjukan kesenian tradisional Jawa ini, merupakan yang pertama kali digelar di kepulauan tersebut. 

Pergelaran wayang kulit ini dilaksanakan pada Jumat (13/5/2022) malam, di Balai Desa Nyamuk. Kegiatan dibuka Bupati Jepara Dian Kristiandi dengan didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Zamroni Lestiaza, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Arif Darmawan, dan para pejabat terkait.

BERITA TERKAIT:
Doa Lintas Agama Dipanjatkan di Wilujengan Rahayu yang Pertama Kali Digelar di Jepara
Sekda Jepara Pimpin Rakor TPPS Guna Kejar Target 21,64 Persen di 2022
PJ Bupati Jepara Lantik Eka Edy Supriyantan Sebagai Ketua TP PKK
Canangkan BBGRM, Bupati Jepara Berharap Mampu Bangkitkan Semangat Gotong royong
Kabupaten Jepara Raih Penghargaan Bebas Frambusia

Wayang kulit kali ini mengangkat lakon Semar Mbangun Jiwa ditampilkan dalang Ki Hadi Purwanto. Tidak hanya kelompok masyarakat dewasa, anak - anak pun banyak yang menyaksikan wayang kulit ini hingga larut malam.

Petinggi Desa Nyamuk Muazis menyampaikan terima kasih kepada bupati yang sudah memberikan hiburan wayang kepada warga Nyamuk. Ini merupakan pertama kalinya wayang dihadirkan di pulau tersebut. 

"Terima kasih pak bupati yang telah menghadirkan wayang di pulau Nyamuk bagi warga kami," kata dia.

Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan, pertunjukan wayang ini untuk memenuhi nazarnya (janji) saat di Pulau Parang beberapa waktu lalu. Bupati ingin menghadirkan wayang kulit di Desa Nyamuk. 

"Hari ini saya memenuhi janji saya untuk menggelar wayang kulit di Pulau Nyamuk. Saya sangat gregel (tersentuh) mendengarnya. Karena ini pertunjukan wayang kulit pertama kali di Pulau Nyamuk," kata Andi. 

Bupati juga menginstruksikan kepada dinas terkait setidaknya setahun sekali bisa menghadirkan para seniman untuk pertunjukan wayang kulit di pulau - pulau terluar di Kabupaten Jepara. 

"Saya berpesan setidaknya setahun sekali di Pulau Nyamuk ini diadakan pertunjukan wayang. Juga di pulau lainnya," kata dia. 

Tidak hanya masyarakat jawa, beragam suku yang ada di Pulau Nyamuk juga ikut menyaksikan wayang kulit ini. Seperti masyarakat suku Madura, Bajo (Kalimantan Timur), Bugis (Sulawesi), Mandar (Sulawesi Barat), dan Nias. mereka guyub rukun bersama. 

Salah satu warga keturunan suku Buton (Sulawesi Tenggara), Toprikan (55) mengaku senang dengan pertunjukan wayang kulit ini. Sudah 30 tahun lebih ia tinggal di Pulau Nyamuk, baru ini ada pertunjukan kesenian wayang. 

"Meski kita beda suku, senang bisa melihat kesenian jawa khususnya wayang kulit," kata dia.

***

tags: #jepara bangkit

Email: redaksi@kuasakata.com

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI