Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Pasukan Israel

Polisi Israel Serang Pembawa Peti Jenazah Jurnalis Shireen Abu Akleh

Koresponden Al Jazeera Givara Budeiri mengatakan tindakan keras polisi itu seperti membunuh Shireen Abu Akleh lagi.

Sabtu, 14 Mei 2022 | 14:27 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Jerusalem - Polisi anti huru hara Israel mendorong dan memukuli pengusung peti jenazah di pemakaman jurnalis Al Jazeera yang terbunuh Shireen Abu Akleh, Jumat (13/5/2022). Serangan itu menyebabkan para pengusung peti dan pengiring jenazah Shireen Abu Akleh menjatuhkan peti mati jurnalis tersebut.

Dilansir dari ABCnews, Sabtu (134/5), aksi kekerasan itu semakin menambah rasa duka dan kemarahan di seluruh dunia Arab setelah kematian Shireen Abu Akleh. Menurut saksi mata, Shireen Abu Akleh dibunuh oleh pasukan Israel pada Rabu (11/5/2022) dalam serangan di Tepi Barat.

BERITA TERKAIT:
Kecelakaan Bus di Bolivia Tewaskan Lebih dari 30 Orang!
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Depok, Diduga Bunuh Diri Lompat dari Menara Sutet
Tragis, Pasutri di Blitar Tewas Tertabrak Bus Pariwisata yang Menerobos Lampu Merah
Kericuhan Terjadi di Stasiun India, 18 Orang Dinyatakan Tewas
Seorang Wanita Tewas akibat Jatuh dari Motor, Polisi Lakukan Penyelidikan

Jumat malam, jaksa penuntut umum Palestina mengatakan temuan awal menunjukkan Shireen Abu Akleh dibunuh oleh tembakan yang disengaja dari pasukan Israel. Jaksa mengatakan penyelidikan akan berlanjut. Militer Israel mengatakan Jumat pagi bahwa dia terbunuh dalam baku tembak dengan militan Palestina, dan itu bisa menentukan sumber tembakan yang membunuhnya.

Pada pemakaman itu, ribuan orang, banyak yang mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan: “Palestina! Palestina!" Itu diyakini sebagai pemakaman Palestina terbesar di Yerusalem sejak Faisal Husseini, seorang pemimpin Palestina dan keturunan keluarga terkemuka, meninggal pada tahun 2001.

Menjelang pemakaman, kerumunan besar berkumpul untuk mengawal peti matinya dari rumah sakit Yerusalem timur ke sebuah gereja Katolik di Kota Tua terdekat. Banyak pelayat memegang bendera Palestina, dan kerumunan mulai berteriak, “Kami mengorbankan jiwa dan darah kami untukmu, Shireen.”

Tak lama setelah itu, polisi Israel bergerak masuk, mendorong dan memukuli pelayat. Saat polisi anti huru hara mendekat, mereka menabrak pengusung jenazah, menyebabkan seorang pria kehilangan kendali atas peti mati saat peti itu jatuh ke tanah. Polisi merobek bendera Palestina dari tangan orang-orang dan menembakkan granat kejut untuk membubarkan massa.

Saudara laki-laki Abu Akleh, Tony, mengatakan adegan itu "membuktikan bahwa laporan dan kata-kata jujur ??Shireen memiliki dampak yang kuat."

Koresponden Al Jazeera Givara Budeiri mengatakan tindakan keras polisi itu seperti membunuh Shireen Abu Akleh lagi. “Sepertinya suaranya tidak senyap,” katanya dalam sebuah laporan.

Yerusalem Timur, rumah bagi situs suci Yahudi, Muslim dan Kristen terpenting di kota itu, direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967. Ia mengklaim seluruh kota sebagai ibukota abadi dan telah mencaplok sektor timur dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.

Palestina mengklaim Yerusalem timur sebagai ibu kota negara merdeka di masa depan. Israel secara rutin menekan setiap tampilan dukungan untuk negara Palestina. Klaim yang saling bertentangan atas Yerusalem timur sering meluas menjadi kekerasan, memicu perang 11 hari antara Israel dan gerilyawan Gaza tahun lalu dan baru-baru ini memicu kerusuhan berminggu-minggu di tempat suci paling sensitif di kota itu.

***

tags: #tewas #israel #palestina #pemakaman #jurnalis

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI