Simbol Penerangan Bagi Seluruh Makhluk, Api Dharma Waisak Disemayamkan di Candi Mendut
Api tersebut diambil dari sumber Api Abadi Mrapen, Grobogan.
Minggu, 15 Mei 2022 | 06:25 WIB - Budaya
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Magelang - Iring-iringan mobil pembawa Api Dharma Waisak 2556 Budhist Era (BE) disemayamkan di Candi Mendut, Kabupaten Magelang, Sabtu sore (14/5). Api tersebut diambil dari sumber Api Abadi Mrapen, Grobogan.
Api tersebut kemudian diterima Pelaksana Tugas Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, Nyoman Suriadarma, Ketua II DPD Walubi Jateng Tanto Soegito Harsono dan lainnya.
BERITA TERKAIT:
Sambut Waisak, Para Bhikkhu dan Ratusan Umat Budha Hadiri Pengambilan Api Dharma Waisak 2568 BE/2024
Pengambilan Api di Mrapen Jadi Rangkaian Pembuka Rakernas V PDI Perjuangan
Rakernas V PDIP: Bawa Obor Perjuangan dari Api Abadi Mrapen Grobogan ke Jakarta
2.876 Santri Ikuti Pospenas di Grobogan
Simbol Penerangan Bagi Seluruh Makhluk, Api Dharma Waisak Disemayamkan di Candi Mendut
Api diletakkan di depan altar yang berada di Candi Mendut. Selain itu, ditandai pula dengan penyalaan lilin. Kemudian para biksu sangga melakukan doa penyakralan api dharma di depan altar di Halaman Candi Mendut secara bergantian.
Ketua Umum Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Biksu Dammavuddho menjelaskan, makna dari api suci yang diambil di Mrapen melambangkan sebagai semangat untuk menerangi.
"Di sini api sebagai semangat untuk menerangi. Di mana ada api di situ ada penerangan. Jadi seperti Waisak ini, Buddha datang ke dunia untuk membawa penerangan bagi semua makhluk," kata Dammavuddho.
Ia menyampaikan, api disemayamkan di Candi Mendut supaya diingat bahwa ini simbolis untuk penerangan dharma bagi makhluk-makhluk yang diliputi oleh kegelapan batin mereka.
Dammavuddho menyampaikan pada Minggu (15/5) akan dilakukan pengambilan air berkah di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung.
"Makna air ini sesuatu yang menyejukkan, netral. Di dalam batin ada kekotoran batin yang terdiri atas keserakahan, kebencian, dosa, dan kebodohan batin. Air simbolis dari pada ketenangan, jadi batin tidak bisa tenang kalau ada kotoran batin maka perlu air sebagai ketenangan," katanya.
Selain itu, air ini juga menyejukkan. Perlu dilihat dunia hari ini bagaimana, perang dimana-mana, pembunuhan dan sebagainya seakan-akan tidak ada habis-habisnya.
"Dengan adanya air simbolis ketenangan sehingga dunia ini jadi kalem. Selanjutnya air ini adalah sumber kehidupan, di mana ada air di situ ada kehidupan sehingga air dan api menjadi simbolis yang digunakan dalam kegiatan Waisak," katanya.
Ia menyampaikan api dan air yang sudah ditaruh di sini akan didoakan. Jadi disakralkan, besok air juga datang langsung disakralkan. Setelah disakralkan di Candi Mendut, akan dibawa ke Candi Borobudur dan setelah sampai di Candi Borobudur nanti akan digunakan sebagai pemercikan tirta.
"Jadi air akan digunakan untuk pemercikan kepada semua hadirin," katanya.
***tags: #api abadi mrapen #waisak #walubi jateng
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Indonesia Terima 100 Ton Kurma dari Saudi, Warganet:Baru Tau, Terus Kurmanya Kemana?
19 Februari 2025

Pria Lansia di Brebes Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak
19 Februari 2025

Warak Ngendog Menghilang, Pemkot Semarang Tak Serius Gelar Acara Dugder Jelang Ramadan
19 Februari 2025

Tim Gabungan Polda Jateng Gelar Ramp Check untuk Persiapan Mudik Lebaran
19 Februari 2025

Kemenkum Jateng Gelar Rapat Bahas Fidusia
19 Februari 2025

Kasus Pembunuhan di Semarang: Suami Korban Geram, Pelaku Diduga Anak Sendiri
19 Februari 2025

Ribuan Jamaah Hadiri MAN 1 Kota Semarang Bersholawat
19 Februari 2025

Perpisahan PJ Gubernur Jateng, Nana Beri PR Kepada Luthfi dan Gus Yasin
19 Februari 2025

Fariz RM Ditangkap Terkait Narkoba, Polisi Amankan Sabu dan Ganja
19 Februari 2025