PKL Selter di Manahan Tinggalkan Lokasi Menyusul Adanya Penataan

PKL yang berjualan di sepanjang Jalan KS Tubun mulai sepi dan berpindah ke tempat lain.

Senin, 23 Mei 2022 | 15:58 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Solo – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta bakal melakukan penataan kawasan Selter Manahan. Dampaknya, Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di kawasan tersebut harus mulai meninggalkan lokasi untuk berpindah sementara waktu ke tempat lain.

Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, untuk pembenahan kawasan Stadion Manahan dilakukan secara total sebagai persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada tahun depan.

BERITA TERKAIT:
KADIN Kota Semarang Gelar Semargres 2023 pada 1-30 November
Alun-alun Pati Jadi Zona Merah untuk PKL: Kami Cuma Cari Makan
Tindak Tegas Puluhan PKL Kranggan, Satpol PP Kota Semarang: Tak Ada Retribusi Masuk ke PAD
Nekat Dagang di Tepi Jalan, Puluhan Pedagang di Kanjengan Dirazia Satpol PP
Satpol PP Kota Semarang "Sikat Habis" 40 PKL Liar di Lingkar Simpang Lima, Ini Penyebabnya!

"Jalan Menteri Supeno bebas PKL, nanti di sana dijadikan jogging track, ada pelebaran jalan juga," tutur Gibran, Minggu (22/5/2022).

Orang nomor satu di Pemkot Solo itu mengatakan bahwa ke depan seluruh PKL akan diakomodasi di sepanjang Jalan KS Tubun sehingga lebih terpusat.

Berdasarkan pantauan, Minggu (22/5), PKL yang berjualan di sepanjang Jalan KS Tubun mulai sepi dan berpindah ke tempat lain. Proses pindahan sudah dilakukan sejak seminggu terakhir.

Meski demikian, untuk pedagang bergerobak yang berjualan di Jalan Menteri Supeno, tepatnya di belakang Stadion Manahan masih tetap berjualan di lokasi yang sama.

Salah satu pedagang, Arif Saifudin mengaku sejauh ini belum ada informasi yang diterimanya dari pihak Pemkot Surakarta terkait imbauan untuk pindah.

"Yang di taman belakang belum jelas infonya, setahu saya memang diutamakan yang di selter dulu karena mereka kan resmi," katanya.

Meski nantinya tetap diminta untuk pindah, ia berharap pihak pemerintah menawarkan solusi tempat berjualan bagi para pedagang bergerobak.

"Harapannya dikasih solusi tempat baru, jangan hanya disuruh pergi. Kami kan sama-sama warga Solo. Saya juga sudah jualan lama, sekitar 8-9 tahun," tukasnya.

***