MUI Kecam Festival Waria Dipadukan Khataman Alquran di Sidrap

Dalam Islam sudah sangat jelas diatur bahwa kegiatan seperti festival waria sangat bertentangan.

Selasa, 07 Juni 2022 | 11:23 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Sidrap - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan tanggapan mengenai penyelenggaraan festival waria di Sidrap. Menurut MUI kegiatan tersebut sudah melecehkan Islam karena berani memadukan acara tersebut dengan khataman Alquran.

"Kalau sudah begini namanya melecehkan agama. Seperti Alquran dijadikan tameng untuk melegitimasi atau membenarkan perbuatan mereka," terang Sekretaris Umum MUI Sulsel, Muammar Bakry ketika dikonfirmasi, Senin (6/6).

BERITA TERKAIT:
Lapas Brebes Gelar Peringatan Nuzulul Quran
Bupati Wonosobo Bagikan Alquran Gratis untuk Masyarakat
Pj Bupati Cilacap Tegaskan Pentingnya Umat Islam Jaga Alquran Sebagai Pedoman Hidup
30 Santri Hafidz di Blora Terima Beasiswa
Mushaf Alquran Akbar Ke-10 Karya Dosen Unsiq Diserahkan ke Presiden Jokowi

Dalam Islam sudah sangat jelas diatur bahwa kegiatan seperti festival waria sangat bertentangan. Apalagi malah dibungkus dengan khataman Alquran, tetap saja kegiatan tersebut dilarang.

"Prinsipnya festival waria ini tentu sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Apapun yang membungkus kegiatan itu termasuk yang kedengarannya hal baik seperti khatam Alquran dan lainnya itu tidak baik," jelasnya.

Muammar mengaku bahwa pihaknya akan sangat mendukung upaya Pemda dan aparat setempat untuk membatalkan festival waria ini. Sebab, menurutnya kegiatan seperti itu tidak bisa dicampurkan antara yang hak dengan yang batil. Apalagi Alquran yang dijadikan tameng.

"Kita berharap bahwa kegiatan festival waria atau semacamnya itu janganlah dijadikan hiburan. Janganlah dijadikan ajang untuk pesta. Ini memang perlu diberikan pencerahan ke masyarakat kita," bebernya.

Baru-baru ini beredar heboh beredar surat izin acara tasyakuran rumah dan khatam Alquran yang dirangkaikan dengan fashion show waria di Sidrap, Sulsel.

Kehebohan surat izin itu membuat Pemerintah Daerah Sidrap membuat klarifikasi dan mengatakan ada kekeliruan pemberian izin dari kelurahan dan meminta segera dibatalkan.

***