Disdikbud Gelar Wayang Kulit dalam Rangka Hari Jadi ke-175 Kabupaten Boyolali

Pagelaran wayang kulit itu merupakan salah satu untuk nguri uri budaya.

Sabtu, 11 Juni 2022 | 13:46 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Jakarta – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali menggelar wayang kulit dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-175 Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pagelaran wayang kulit itu dilaksanakan pada Kamis (9/6/2022) malam di Alun Alun Kidul Kabupaten Boyolali.

Pertunjukkan wayang kulit ini juga dilanjutkan pada Sabtu (11/6/2022) pagi dengan menampilkan tiga dalam anak anak yakni Yesaya Abimanyu Pradipta dari TK Immanuel, Radite Hanung Putra Eris Sandi dari SD Santo Fransiskus dan Fathir Narendra Widhitama dan SD Negeri 5 Boyolali.

BERITA TERKAIT:
Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Masyarakat Pahami Sejarah dan Cerita Wayang Kulit
Polri Gelar Pagelaran Wayang Kulit dalam Rangka HUT ke-79 Bhayangkara
Peringati Harganas ke-32, Pemkab Sukoharjo Gelar Pertunjukkan Wayang Kulit
Rutin Gelar Pementasan Wayang Kulit, Sumanto Dorong Regenerasi Dalang Muda
Sumanto Pentaskan Wayang Kulit di Karanganyar, Puluhan Dalang jadi Penabuh Gamelan

Ketiganya akan melakonkan wayang dengan mengambil cerita Wahyu Mangkutho Romo. Kemudian, pentas wayang kulit akan ditutup oleh dua dalang remaja yakni Ki Fajar Suratmaja dan Ki Yoyok Prasetyo dengan mengambil cerita Pandanarang yang akan ditampilkan pada Sabtu (11/6/2022) malam hari.

“Salah satu kegiatan untuk memperingati Hari Jadi ke-175 Kabupaten Boyolali,” tutur Bupati Boyolali M.Said Hidayat saat membuka gelaran wayang tersebut.

Dalam acara tersebut, Bupati Said menyerahkan wayang secara simbolis kepada dalang Ki Margono sebagai tanda pementasan wayang kulit dimulai. Dalam gelaran wayang tersebut, dalang Ki Margono memestaskan lakon Jimat Kalimasodo yang dimulai tepat pada pukul 20.00 WIB dan selesai pada pukul 03.00 WIB.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Darmanto menjelaskan bahwa pagelaran wayang kulit itu merupakan salah satu untuk nguri uri budaya di tengah modernisasi yang sangat cepat.

“Untuk melestarikan dan nguri uri kebudayaan warisan dari para leluhur kita,” kata Darmanto.

Selain untuk nguri uri kebudayaan, gelaran wayang tersebut juga untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Kabupaten Boyolali. Serta, memberikan ruang pada dalang wayang untuk tampil Kembali setelah vakum beberapa waktu akibat pandemi Covid-19 yang melanda.

***

tags: #wayang kulit #hari jadi ke-175 kabupaten boyolali #m said hidayat

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI