Pemilik Usaha Kuliner Nasi Padang Non-Halal Sampaikan Klarifikasi dan Minta Maaf

Sabtu, 11 Juni 2022 | 14:06 WIB - Ragam
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta Utara – Belakangan, warganet dihebohkan dengan sebuah rumah makan padang dengan menu non-halal yakni babi. Pemilik usaha yang sempat kena kecam itu pun akhirnya menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf.

Rumah makan padang non-halal tersebut diketahui berada di kawasan Jakarta Utara, bernama Babiambo. Pemiliknya, Sergio, pun menyampaikan klarifikasi dan permintaan maafnya di Polsek Kelapa Gading Jakarta Utara, Jumat (10/6/2022).

BERITA TERKAIT:
Pemilik Usaha Kuliner Nasi Padang Non-Halal Sampaikan Klarifikasi dan Minta Maaf
Makan Nasi Padang dengan Tangan Langsung atau Pakai Sendok? Ini Perbedaannya

"Saya pribadi mewakili brand sebelumnya yang disebut Babiambo yang pernah beroperasi selama berapa bulan ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya buat teman-teman atau saudara-saudara saya yang mungkin merasa tersinggung atau mungkin saya berniat seperti melecehkan, tapi sama sekali tidak," kata Sergio.

Sergio mengaku tidak ada niat menyinggung suku manapun terkait usaha Nasi padang babi. Dia menyebut dirinya murni mencoba usaha.

"Ada menu lainnya, cuma memang kalau kita jualan gitu kan harus mikirin juga apa sih nilai jualnya, nilai produk sense-nya gitu ya, supaya komplet di market waktu itu kita pikir mungkin ini bisa dicoba nih. Mencoba inovasi tanpa memiliki tujuan sebenarnya untuk menyinggung suku-suku tertentu, itu yang sangat disayangkan sebenarnya kita mungkin dengan keterbatasan pandangan sejauh itu, pada saat itu kita hanya memikirkan ini adalah inovasi dan ini adalah peluang yang layak dicoba," ujarnya.

"Ini pure hanya saya mencoba usaha. Jadi, bukan maksud saya buat menghina siapa pun," sambungnya.

Dia mengatakan usaha tersebut dijalani saat masa pandemi atau awal 2020. Dia menyebut usaha itu hanya berlangsung 3 bulan.

"Jadi sebenarnya memang saya pernah tapi sebetulnya itu udah lama sekali, jadi itu sekitar awal pandemi 2020 awal," katanya.

Sergio mengatakan hanya mencari peluang pada saat pandemi. Dia menyebut usaha itu hanya dilakukan secara online.

"Saya memang sempat coba memulai usaha karena itu kan awal pandemi ya semua mencoba mencari opportunity secara online apa sih peluangnya gitu, waktu itu akhirnya melakukan secara online tapi hanya berjalan sekitar 3 bulan kurang lebih seingat saya akhirnya tutup," katanya.

Usaha seumur jagung itu dinamakan 'Babiambo'. Sergio mengatakan ide tersebut berawal dari kecintaannya terhadap masakan Padang.

"Mungkin kenapa ide ini seputar Padang, karena saya pribadi suka banget sama masakan Padang, seminggu minimal sekali saking cintanya," kata Sergio di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (10/6/2022).

Sergio mengatakan pihaknya memang sengaja menuliskan nama babi dengan maksud agar pelanggan tidak merasa tertipu. Dia menyebut di dalam menu telah ditulis secara eksklusif berbahan dasar babi.

"Cuma kenapa kita tulis ada babinya di menunya, karena kita nggak mau nanti ada orang yang makan nggak tahu itu ada mengandung babinya. Jadi kita mau nggak mau secara menu harus secara eksklusif ditulis ada babinya," katanya.

Sedangkan adanya kata 'Padang', Sergio mengatakan itu hanya ide sepintas karena didasari oleh kecintaannya pada masakan Minang itu. Dia menyebut murni hanya untuk berjualan.

"Dan kenapa Padang, kita kepikiran aja idenya, gimana caranya menyampaikan ke publik bahwa ini tuh sesuatu yang mereka biasa makan di suasana Padang, masakan-masakan seperti gulai, bakar, atau rendang yang bisa didesain secara dari istilah semua orang paham ketika dengar Padang diasosiasikan dengan rendang, gulai, dan lain-lain. Hanya untuk publikasi sebenarnya," katanya.

***

tags: #nasi padang #babi #non-halal #jakarta utara

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI