Petani Temanggung Kembangkan Pupuk Cair dari Jamur
Pupuk jakaba diklaim sangat aman untuk tanaman, karena berbahan dasar organik.
Senin, 11 Juli 2022 | 22:30 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Temanggung– Segudang potensi dibidang pertanian dan perkebunan dimiliki oleh Kabupaten Temanggung, sudah lama wilayah tersebut dikenal sebagai penghasil tanaman tembakau dan kopi dengan kualitas bagus.
Temanggung tidak hanya terkenal dua komoditas itu saja, namun kini kabupaten itu juga memiliki potensi penghasil pupuk cair yang bagus untuk diaplikasikan di tanaman.
BERITA TERKAIT:
Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Jateng, Sumarno Dorong Petani Milenial Terus Berinovasi
Sekda Sumarno Mendadak Jadi Koki Digelaran Jateng Agro Innovation Expo
Panen Raya, Petani Kopi Temanggung Raup Untung Banyak
Lomba Merpati Kolong Tinggi Kembali Diadakan di Temanggung
SAR Semarang Gelar Doa Bersama Jatuhnya Hely Rescue di Dieng
pupuk cair itu berasal dari bahan jamur yang dikembangkan oleh Agus Mawaradi (52), salah seorang petani asal Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
pupuk cair berbahan jamur jakaba ini diklaim memiliki segudang manfaat, mulai dari mempercepat pertumbuhan tanaman, mencegah layu pusarium, hingga mencegah busuk pada bagian batang.
Agus selaku kreator pupuk itu pernah memperoleh penghargaan sebagai petani teladan dari Kementerian pertanian RI tahun 2007.
Menurut Agus, jamur jakaba merupakan salah satu inovasi terbaru yang ia kreasi melalui studi lapangan dengan metode khusus yang dikuasainya.
Agus menambahkan jamur itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian dan merupakan bahan baku utama pembuatan pupuk cair kreasinya.
"Jamur jakaba ini bahan baku utama untuk pembuatan pupuk cair Organik yang sangat berguna bagi para petani," ucapnya, Senin (11/7/2022).
"Cara membuatnya juga mudah. Jadi selain ramah lingkungan juga hemat dikantong petani, artinya melalui cara ini ada harapan dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian, sehingga endingnya ada harapan juga mampu meningkatkan perekonomian, serta kesejahteraan petani," lanjutnya.
Agus juga memberikan trik cara pembuatan pupk tersebut, pertama dalam pembuatan pupuk itu harus disiapkan media berupa air leri atau bekas cucian beras. Akan tetapi sebelumnya harus dipancing dulu, kalau kelihatan bibitnya, baru wadahnya bisa ditutup rapat.
Bibit jamur yang tumbuh kemudian dibesarkan di media air leri atau bekas pupuk cair. Kalau sudah besar lalu diblender sampai halus dan difermentasikan bersama agen hayati lain selama 15 sampai 20 hari. Setelah itu baru bisa diaplikasikan ke lahan sebagai pupuk cair.
"Sangat simpel cara membuatnya. Pupuk ini cocok diaplikasikan pada lahan tanamam holtikultura seperti cabai, tomat, dan kol, kemudian tanaman perkebunan seperti kopi, tembakau, dan cengkeh, hingga jenis tanaman keras," jelasnya.
Pupuk jakaba diklaim sangat aman untuk tanaman, karena berbahan dasar Organik. Selain itu juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam. Hasil panenannya juga dapat langsung dikonsumsi tanpa takut terdampak bahan kimia yang menempel. Bahkan, tanaman yang diberi pupuk ini juga memiliki ketahanan lebih lama saat disimpan.
Dalam sebulan, Agus mengatakan ia mampu memproduksi sekitar 100 hingga 150 liter dengan harga jual sebesar Rp 50.000 per liternya. Selain pangsa pasar lokal, banyak petani asal luar Pulau Jawa, seperti Sumatera dan Kalimantan yang menjadi pelanggannya.
"Jadi setiap 1 liter pupuk cair jakaba bisa digunakan untuk lahan pertanian dengan jumlah tanaman hingga 2.500 batang. Produk ini akan terus saya kembangkan, karena beragam keunggulan serta animo pasar yang lumayan tinggi," pungkasnya.
***tags: #kabupaten temanggung #pupuk cair #organik #pertanian
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Tahapan Produksi di Pabrik Karton Box Surabaya
07 Desember 2024
Lapas Brebes Fasilitasi Warga Binaan dengan Keluarganya Lewat Layanan Kunjungan Tatap Muka
07 Desember 2024
Tingkatkan Promosi Pariwisata di Jateng, Tour Tour de Borobudur Lintasi Jalan Sepanjang 129 KM
07 Desember 2024
Rektor Undip Launching Aplikasi Skrining Kesehatan Mental
07 Desember 2024
Polisi Tangkap Tujuh Tersangka Kasus Perdagangan Orang Modus Pengantin Pesanan
07 Desember 2024
Dinkes Sragen Perkenalkan Berbagai Inovasi Kesehatan dalam PIKES 6 2024
07 Desember 2024
Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Semarang Panen Sayuran Hasil Menanam
07 Desember 2024
Bongkar Praktik Kecantikan Ilegal, Polisi Tetapkan Dua Tersangka
07 Desember 2024
Perkuat Bank Sampah, DLH Sragen Gandeng Mitra Pembangunan
07 Desember 2024
Alami Gagal Ginjal, Margriet Narapidana Pembunuhan Angeline Meninggal Dunia
07 Desember 2024
Sambut Dubes Singapura, Menag Bahas Diplomasi Agama dan Persatuan Budaya
07 Desember 2024