Angka Kasus DBD di Kendal Meningkat, 10 Orang Meninggal Dunia 

Dari angka tersebut 10 diantaranya dilaporkan meninggal dunia. 

Sabtu, 06 Agustus 2022 | 13:34 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Kendal - Ditemukan setidaknya 164 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kendal sejak Januari-Juli 2022. Dari angka tersebut 10 diantaranya dilaporkan meninggal dunia. 

Data ini didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

BERITA TERKAIT:
Sembilan Orang di Blora Meninggal Dunia karena DBD 
Menkes Respon Tingginya Kasus DBD, Ini Katanya 
Kemenkes Temukan Varian DBD Berbahaya di Jepara 
Dinkes Boyolali Sebut Jumlah Kasus Demam Berdarah di Kota Susu Meningkat
DPRD Kendal akan Evaluasi Dinkes Soal Kasus DBD 

Hal ini menjadi perhatian Dinas Kesehatan dan masyarakat pada umumnya, untuk mencegah sedini mungkin, baik di lingkungan tempat tinggal, lingkungan kerja, maupun lingkungan sekolah. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kendal, Siswanto mengatakan, kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah juga penting untuk diantisipasi terjadinya potensi kasus DBD.

Karena nyamuk lebih aktif pada siang hari saat aktivitas siswa belajar di sekolah.

Katanya, pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, melaksanakan gerakan 3 M yakni mengubur barang bekas, menguras bak mandi dan menutup tempat penampungan air. 

"Kasus meninggal akibat DBD sudah cukup tinggi, bahkan ada satu pelajar di satu sekolah meninggal karena DBD.

Ini jadi perhatian bersama untuk ditanggulangi secepat mungkin," terangnya saat memberikan sosialisasi di SMP Negeri 1 Kendal, Jumat (5/8/2022).

Siswanto mengajak pelajar dan tenaga pendidik untuk menerapkan hidup bersih dan sehat, baik di sekolah maupun rumah tinggal.

Selebihnya, disarankan untuk memperhatikan 3M di manapun tempat tinggalnya.

Dia berharap, upaya pencegahan bersama dapat menekan lebih maksimal angka kasus DBD di Kabupaten Kendal dan tidak memakan korban lagi.

"DBD sudah banyak terjadi di Kendal dan menjadi warning bagi semua pihak, termasuk pelajar.

Kami berharap, kegiatan 3 M bisa dilaksanakan di semua lingkungan," harapnya.

Staf Bidang P2P Kendal, Irham Dhanu menambahkan, sosialisasi terus digencarkan di lingkungan sekolah dan masyarakat. 

Dengan itu, pihaknya juga meminta agar sekolah dan warga bisa mengaktifkan kembali gerakan Jumantik cegah penyebaran DBD.  

"Juru pemantau jentik ini harus diaktifkan kembali agar tidak ada lagi jentik jentik baru yang bisa menimbulkan kasus DB," tuturnya.

***

tags: #dbd #kendal #dinas kesehatan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI