Warga Diimbau Tak Ragu Konsumsi Daging di Tengah Wabah PMK

PMK yang tengah mewabah pada hewan ternak di Indonesia tidak akan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia.

Rabu, 10 Agustus 2022 | 18:25 WIB - Kesehatan
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Jakarta - Masyarakat diimbau untuk tidak ragu mengonsumsi daging sebab virus PMK pada hewan ternak tidak menular pada manusia. Imbauan tersebut disampaikan oleh Satgas Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).

Wakakordalops Satgas Penanganan PMK Brigjen Pol Ary Laksmana Widjaja mengatakan bahwa daging hewan ternak dari zonah merah PMK masih aman dikonsumsi. Ia menjelaskan, zona merah PMK adalah wilayah dengan 70 persen terdapat wabah PMK yang menjangkiti ternak, seperti sapi, kambing, domba, kerbau, hingga babi.

BERITA TERKAIT:
Bupati Boyolali Buka Kontes Sapi APPSI Session 2
Pemkab Probolinggo Percepat Vaksinasi PMK untuk Pastikan Hewan Kurban Sehat
PMK Mulai Mereda, Peternak Didorong Bangkit Sambut Iduladha
404 Ekor Ternak di Banyuwangi Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku, Vaksinasi Serentak Digelar
Kasus PMK Melandai, Pemkab Bantul Buka Kembali Pasar Hewan Imogiri

"Produk olahan dari hewan ternak di zona merah tetap aman dikonsumsi masyarakat," tuturnya, Rabu (10/8/2022).

Ary menyebut, semua produk olahan dari zona merah diizinkan untuk dibawa ke zona merah, zona kuning, dan zona hijau. Pasalnya, produk olahan sudah melalui berbagai proses agar memenuhi syarat kesehatan, termasuk bebas penyakit PMK.

Dikatakan Ary, Kementerian Pertanian (Kementan) menerapkan karantina ketat bagi distribusi hewan ternak dengan mewajibkan peternak mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Sedangkan bagi produk daging yang diimpor, harus memiliki surat rekomendasi bebas PMK dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa PMK yang tengah mewabah pada hewan ternak di Indonesia tidak akan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia. "Sebab PMK bukan zoonosis, karena penyakit ini tak menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya," sambungnya.

Pejabat Otoritas Veteriner Kota Bandung, Jawa Barat, Elise Wieke dalam dialog virtual mengatakan manusia bukan inang bagi virus PMK, melainkan menyerang hewan berkuku genap. Elise berharap masyarakat tetap mengonsumsi produk hewan ternak, baik dalam bentuk segar ataupun olahan, seperti biasanya. "Untuk masyarakat, tetaplah mengonsumsi hewan yang rentan PMK. Tanpa harus takut dan ragu. Yang penting pengolahannya benar, dimasak sampai dengan matang," katanya.

Elise menjelaskan, tidak ada perbedaan fisik produk segar dari hewan terpapar PMK dengan yang tidak terpapar. "Secara fisik tidak terlihat perbedaannya. Karena memang yang diserang PMK itu kan daerah mulut dan kuku," katanya.

Kendati produk segar hewan terpapar PMK aman dikonsumsi, ia meminta masyarakat untuk mengolahnya dengan cara tepat. Hal ini bukan karena potensi virus menginfeksi manusia, tetapi guna memotong rantai penyebaran melalui manusia sebagai perantara.

"Misalkan daging itu minimal 30 menit direbus dulu, sebelum diolah. Harapannya virus sudah mati. Atau didiamkan di pendingin selama 24 jam, harapannya virus-virus sudah mati," pungkasnya.

***

tags: #pmk #daging #hewan kurban #indonesia

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI