DPRD Jateng Dukung Kesenian Hak Hakan, Upaya Nguri-Uri Budaya
Usai dialog budaya dilanjutkan dengan pementasan wayang kulit semalam suntuk.
Rabu, 24 Agustus 2022 | 08:59 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Wonosobo - Kesenian hak-hakan merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Dusun Kaliyoso, Desa Tegalombo, Kecamatan Kalikajar, dipentaskan pada Senin (22/8), setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 di Kaliyoso. Pementasan Tarian yang hanya ada di Dusun Kaliyoso itu semula akan dipentaskan pada tahun 2019.
Tradisi lisan warisan nenek moyang yang sudah ada sejak tahun 1921 tersebut telah mendapatkan sertifikat WBTB (Warisan budaya Tak Benda) pada tahun 2018. Selain disaksikan oleh ratusan warga masyarakat, pementasan juga dihadiri oleh Bupati Wonosobo H. Afif Nurhidayat, Ketua DPRD Wonosobo Eko Prasetyo H.W, Anggota Komisi B DPRD Jateng Peni Dyah Perwitosari, serta tokoh masyarakat.
Usai pementasan dilanjutkan dengan dialog budaya Media Tradisional yang difasilitasi oleh DPRD Provinsi Jawa Tengah dengan menghadirkan pembicara Ketua DPRD Wonosobo Eko Prasetyo H.W, Anggota Komisi B DPRD Jateng Peni Dyah Perwitosari, dan Kepala Desa Tegalombo Trijatmiko, sera moderator Septi Wulandari.
BERITA TERKAIT:
Dua Anggota DPRD Jateng Salurkan Dana Aspirasi untuk Desa Tengki Brebes
Pemprov dan DPRD Jateng Diminta Terus Perkuat Sinergi untuk Pembangunan
Harga Bahan Pokok Melambung, Sumanto Minta Pemerintah Jamin Stok Cukup
Sumanto Tekankan Moderasi Beragama untuk Cegah Radikalisme
Lulusan PPG Prajabatan Minta DPRD Jateng Fasilitasi Polemik Seleksi PPPK
Anggota DPRD Jateng Peni Dyah Perwitosari menaruh perhatian khusus terhadap tarian ini, karena memiliki ciri khas tersendiri, hanya ada di Desa Tegalombo, dan pementasannya pun hanya empat tahun sekali.
"Kesenian Hak Hakan bukan hanya patut dilestarikan tetapi juga patut dijadikan salah satu unggulan daerah.Sebenarnya pada 2019 saat kegiatan desa akan dipentaskan, namun karena ada Covid-19 maka selama dua tahun tidak bisa pentas, oleh karenanya saya bersyukur hari ini bisa dapat menyaksikan pementasan" ujar Peni.
Peni pun berharap agar Desa Tegalombo bisa menjadi desa wisata, yang bukan hanya melestarikan kebudayaan tetapi juga menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Sedangkan Ketua DPRD Wonosobo Eko Prasetyo HW berharap agar kesenian Hak Hakan bisa dipatenkan. Pihaknya juga sudah meminta Dinas Pariwisata Wonosobo agar bisa menjadikan Tari Hak-hakan menjadi ciri khas Desa Tegalombo secara khusus dan Wonosobo secara umum.
“Di Ponorogo ada reognya, di Wonosobo ada Hak-Hakan. Kami bersama pemerintah mendukung upaya pematenan ini. Serta mengapresiasi kepada Ibu Peni yang sudah ikut memfasilitasi kegiatan kesenian ini sebagai upaya melestarikan budaya” ujar Eko Prasetyo.
Tri Jatmiko menyampaikan asal-usul kesenian hak-hakan yang menceritakan perjuangan warga setempat bergotong-royong mencari sumber air dan membangun saluran untuk kebutuhan pertanian sepanjang 3-4 km.
"Sebelum digelar kesenian hak-hakan, sejumlah warga melakukan beberapa ritual untuk menghormati leluhur, seperti semedi, puasa, membuat tikar 1 hari 1 malam, pantangan untuk keluar rumah, serta menyiapkan beberapa sesaji," terang Tri Jatmiko.
Usai dialog budaya dilanjutkan dengan pementasan wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki An Slamet dengan lakon "Lahire Raden Suketrem atau Serat Pustoko Jamus".
***tags: #dprd jateng #budaya #wonosobo #wayang kulit
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

DPRD Kota Semarang Dorong Perda Pesantren untuk Penguatan Moral Generasi Muda
12 Juli 2025

Rektor UPGRIS: Tata Ruang IsiuKrusial Tapi Belum Prioritas Nasional
11 Juli 2025

LKPP-Kemenkop Bersinergi Dorong Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ekonomi
11 Juli 2025

Pemkot Semarang Siap Hidupkan Kembali Waroeng Semawis
11 Juli 2025

DPRD Soroti Kinerja Driver usai Kecelakaan Maut Trans Semarang di Klipang
11 Juli 2025

Penonton Film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" Capai Lebih dari 621 Ribu
11 Juli 2025

Tim PkM USM Ajak Gen Z Kelola Keungan secara Baik
11 Juli 2025

BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Berawan pada Jumat
11 Juli 2025

Wali Kota Semarang Agustina Dorong Kebangkitan Pasar Tradisional dan UMKM
11 Juli 2025