Berani Jual BBM Lebih Murah, Siapa Pemilik SPBU Vivo?

Awalnya perusahaan ini bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI), namun kemudian berganti menjadi PT Vivo Energy Indonesia. 

Senin, 05 September 2022 | 11:27 WIB - Ekonomi
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Pemerintah secara resmi telah menaikan harga BBM sejak Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB. Harga Pertalite yang sebelumnya dipatok Rp 7.650 per liter, kini menjadi Rp 10.000 per liter.

Sementara harga BBM subsidi lainnya seperti solar, sekarang jadi Rp 6.800 per liter dari yang sebelumnya Rp 5.150 per liter. Semenjak itu publik lantas dibuat heboh dengan kemunculan SPBU-vivo'>SPBU Vivo yang menjual BBM dengan harga lebih murah yaitu Rp8900 per liter.

BERITA TERKAIT:
Berani Jual BBM Lebih Murah, Siapa Pemilik SPBU Vivo?
Dijual Lebih Murah, Apa Jenis BBM SPBU Vivo?
Soal SPBU Vivo yang Jual BBM Lebih Murah, Begini Tanggapan Pertamina 
Perbandingan Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell dan Vivo
Viral SPBU Vivo Diserbu Pembeli, Katanya Jual BBM Lebih Murah

Lantas siapa pemilik SPBU-vivo'>SPBU Vivo yang berani menjual BBM lebih murah dibanding SPBU Pertamina? Jaringan SPBU-vivo'>SPBU Vivo berada di bawah bendera PT Vivo Energy Indonesia, perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi, yang resmi beroperasi di Indonesia sejak tahun 2017 lalu.

Awalnya perusahaan ini bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI), namun kemudian berganti menjadi PT Vivo Energy Indonesia. 

Meski namanya hampir serupa dengan merek ponsel asal China, secara kepemilikan, perusahaan penyalur BBM ini sejatinya masih terafiliasi dengan Vitol Group, raksasa minyak yang berbasis di Swiss.

Vitol Group awalnya didirikan di Rotterdam pada 1966. Perusahaan ini juga mengembangkan jaringan SPBU di Belanda, Singapura, Inggris, Australia, dan beberapa negara di Afrika.

Vitol Group bisa dibilang merupakan salah satu perusahaan penyalur BBM terbesar secara global. Pada tahun 2021 lalu, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar 279 miliar dollar AS.

Dengan jaringan di lebih dari 40 negara, di tahun 2020, perusahaan multinasional ini memperdagangkan 367 juta ton minyak mentah dan produk turunannya.

Selain bermain di hilir dengan menjual BBM secara langsung melalui jaringan SPBU-nya, Vitol Group juga merambah sektor hulu dengan ikut mengebor minyak di Afrika dengan produksi sekitar 55.000 barel per hari.

Blok minyak terbesar milik Vitol Group berada di Ghana. Sektor bisnis lain yang digeluti perusahaan ini termasuk kapal tangker minyak, kilang minyak, terminal migas, gas alam, dan energi terbarukan.

Di Tanah Air, perusahaan berkantor di Gama Tower, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta. Guna mendukung operasionalnya, Vivo juga memiliki unit kilang mini dan tangki BBM di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Perusahaan ini berekspansi dengan membangun bisnis SPBU-vivo'>SPBU Vivo yang secara langsung berkompetisi dengan Pertamina maupun SPBU lain milik swasta yang sudah lebih dulu eksis seperti Shell, AKR, dan BP.

***

tags: #spbu vivo #bbm #pertalite #solar #spbu

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI