Ini Alasan Bjorka Sangat Terobsesi "Ngacak-acak" Urusan Dalam Negeri, Sebut Ingin Lanjutkan Perjuangan Seorang Teman
Bjorka sempat mengakui hubungan emosional dengan Indonesia lantaran seorang teman di Polandia yang jadi korban kebijakan RI di masa lalu.
Senin, 12 September 2022 | 11:25 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta - hacker Bjorka menjadi perbincangan lantaran membuat kebocoran data beberapa platform besar bahkan surat-surat penting Presiden. Selain mengunggah data registrasi SIM Card, Bjorka juga mengungkap dalang pembunuh Munir.
Bjorka menyebut dirinya merupakan seseorang berdomisili Warsawa, Polandia. Seperti yang ia sebutkan di akun Twitter-nya. Namun hal ini menjadi menarik lantaran Bjorka tampaknya sangat tertarik dengan urusan dlaam negeri dan membuat masyarakat serta pemerintah kebakaran jenggot.
BERITA TERKAIT:
Bjorka "Obral" 217,7 Juta Data SIAK Dukcapil di Dark Web
Viral Video Diduga CCTV Hacker Bjorka Bikin Hape Ngelag hingga Mati, Ternyata Ini yang Terjadi
Bjorka, Keriuhan Netizen, dan Fokus yang Hilang
Viral! Oknum Polisi yang Pamer Sistem Keamanan Lawan Bjorka Malah Dirujak Warganet
Misteri Nama Bjorka, Ternyata Ini Artinya
Dlam akun Twitter-nya @bjorkanisme, yang kini sudah di-suspend, Bjorka sempat mengakui hubungan emosional dengan Indonesia lantaran seorang teman di Polandia yang jadi korban kebijakan RI di masa lalu.
"i have a good indonesian friend in warsaw, and he told me a lot about how messed up indonesia is. i did this for him (Saya punya teman orang indonesia yang baik di warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. saya melakukan ini untuknya, red)," cetus dia.
"yea don't try to track him down from the foreign ministry. because you won't find anything. he is no longer recognized by indonesia as a citizen because of the 1965 policy. even though he is a very smart old man," imbuh Bjorka.
(Ya jangan coba lacak dia dari kementerian luar negeri. karena Anda tidak akan menemukan apa-apa. dia tidak lagi diakui oleh indonesia sebagai warga negara karena kebijakan 1965. meskipun dia adalah orang tua yang sangat pintar, red), imbuh Bjorka.
Sebagai gambaran, Amin Mudzakkir, Peneliti Pusat Penelitian Sumber Daya Regional LIPI (yang kini diambil Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN), peristiwa yang diklaim sebagai pemberontakan G30S/PKI memicu "penghancuran secara sistematis terhadap kekuatan kiri, khususnya Partai Komunis Indonesia (PKI) dan kalangan nasionalis pada umumnya".
Dalam tulisan berjudul 'Living in Exile, The Indonesian Political Victims in the Netherlands', Amin menyebut peristiwa ini juga berdampak pada orang Indonesia yang saat itu sedang berada di luar negeri, termasuk di negara blok komunis, termasuk untuk sekolah.
Warga yang dinilai terkait dengan PKI atau memperlihatkan diri anti-Orde Baru dicabut paspornya. Efeknya, hak mereka sebagai WBI otomatis hilang, tidak bisa pulang, terpisah dari keluarga dan teman-teman, dan hidup di pengasingan.
Amin mengatakan jumlah korban politik Orba ini diperkirakan mencapai ribuan orang. Mereka pun memulai kehidupan baru sebagai imigran hingga menjadi warga negara di Eropa.
Bjorka melanjutkan temannya yang sudah merawatnya sejak kecil ini sudah meninggal tahun lalu. Satu mimpi yang belum ia capai adalah kembali ke Indonesia dan "melakukan sesuatu dengan teknologi meski ia tahu betapa sedihnya menjadi seorang Habibie".
"It seems complicated to continue his dream the right way, so i prefer to do it this way. we hace same goal, so that country where he was born can change for the better (Sulit melanjutkan mimpinya dengan cara itu, jaid saya pilih dengan cara ini hingga negara tempat ia lahir bisa menjadi lebih baik, red)," aku dia.
***tags: #bjorka #hacker #kebocoran data
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Indonesia Terima 100 Ton Kurma dari Saudi, Warganet:Baru Tau, Terus Kurmanya Kemana?
19 Februari 2025

Pria Lansia di Brebes Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak
19 Februari 2025

Warak Ngendog Menghilang, Pemkot Semarang Tak Serius Gelar Acara Dugder Jelang Ramadan
19 Februari 2025

Tim Gabungan Polda Jateng Gelar Ramp Check untuk Persiapan Mudik Lebaran
19 Februari 2025

Kemenkum Jateng Gelar Rapat Bahas Fidusia
19 Februari 2025

Kasus Pembunuhan di Semarang: Suami Korban Geram, Pelaku Diduga Anak Sendiri
19 Februari 2025

Ribuan Jamaah Hadiri MAN 1 Kota Semarang Bersholawat
19 Februari 2025

Perpisahan PJ Gubernur Jateng, Nana Beri PR Kepada Luthfi dan Gus Yasin
19 Februari 2025

Fariz RM Ditangkap Terkait Narkoba, Polisi Amankan Sabu dan Ganja
19 Februari 2025