Sejumlah Daerah di Pesisir Pantura Jalin Kerjasama Bersinergi untuk Tingkatkan Ekonomi
Kerja bersama dan kolaborasi tersebut juga diperlukan oleh wilayah aglomerasi Kendal, Batang, dan Pekalongan.
Jumat, 23 September 2022 | 13:04 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Batang - kolaborasi antarwilayah dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, pascapandemi Covid-19. Kerja bersama dan kolaborasi tersebut juga diperlukan oleh wilayah aglomerasi Kendal, Batang, dan Pekalongan.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, menjelaskan, pandemi Covid-19 memukul hampir semua sektor dan sub sektor kehidupan, terutama sektor perekonomian masyarakat. Tak sedikit pelaku usaha dan pariwisata yang tiarap sebagai imbas pandemi Covid-19.
BERITA TERKAIT:
Kecelakaan Motor-Truk di Pantura Kendal, Satu Orang Tewas
PO Coyo Berjaya Selama Tiga Dekade di Pantura
Kecelakaan Dua Truk dan Satu Bus di Pati, Enam Orang Tewas
Lalulintas di Pantura Demak Tersendat karena Rob Sepanjang 500 Meter
Banjir Lumpuhkan Jalan Kraton Pasuruan Jawa Timur
“Situasi yang semakin pelik manakala bangsa Indonesia dilanda wabah Covid-19, tidak lantas membuat para kepala daerah menyerah dan pasrah. Justru, kondisi yang ada dapat memantik dan memacu spirit kepala daerah untuk berbuat yang terbaik, dalam upaya pertumbuhan dan penguatan ekonomi,” ucap Aaf, sapaan akrabnya, di Pendopo Pemerintah Kabupaten Batang, baru-baru ini.
Aaf mencontohkan, Kota Pekalongan memiliki stasiun besar, beberapa hotel berbintang, sentra batik, serta beberapa mal. Sementara, Batang memiliki kawasan industri dan destinasi wisata.
“Di Kabupaten Batang saat ini tengah dikembangkan Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT-B), sejumlah objek wisata pantai dan curug yang tumbuh pesat. Begitu pula dengan Kabupaten Pekalongan. Tinggal bagaimana kita saling mengisi,” ujar Aaf.
Tak jarang, imbuhnya, masyarakat Kota Pekalongan juga berwisata ke daerah Batang dan Kabupaten Pekalongan. Begitu pun sebaliknya, warga Batang dan Kabupaten Pekalongan juga berbelanja di mal dan berwisata kuliner ke Kota Pekalongan. Tamu-tamu kehormatan dan pengunjung yang datang ke Batang dan Kabupaten Pekalongan juga menginap di Kota Pekalongan.
“Jangan malu untuk belajar dan studi banding ke daerah lain. Sebab, pasti ada potensi lain yang bisa kita gali dan kita bisa amati, tiru, dan modifikasi (ATM) menjadi hal terpenting. Dengan potensi keunggulan dan kelemahan daerah masing-masing, berkolaborasi bersama ini bisa menjadi upaya survive (bertahan) dan bangkit melawan dampak pascapandemi Covid-19 kemarin,” terangnya.
Senada, Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, berharap, setiap daerah aglomerasi dapat memaksimalkan potensinya masing-masing.
“Kita harus kerja sama dan kolaborasi dengan daerah lain, terutama daerah-daerah sekitar untuk lebih memaksimalkan potensi daerah yang kita miliki, baik dari segi sarpras, SDM, dan lain-lain,” tutur Lani.
Lebih lanjut, semakin banyak berkolaborasi dengan daerah-daerah lain, akan semakin banyak pula manfaat yang didapatkan oleh suatu daerah.
“Dari sisi ekonomi, sosial, dan lainnya bisa bersama-sama menerima manfaat daerah kita dan daerah sekitar. Intinya seperti itu aglomerasi tersebut,” tandasnya.
Kawasan Industri
kolaborasi juga akan dilakukan oleh dua kawasan industri yang berdiri di Batang dan Kendal, yakni (KITB) dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan Kawasan Industri Kendal (KIK) yang dikelola oleh pihak swasta.
Lani menambahkan, meski berbeda dalam prinsip pengelolaan, namun keduanya tetap membangun sinergi yang baik dan menjadi pilihan bagi investor untuk menanamkan modalnya.
Menurutnya, saat ini KITB sedang berproses dalam pembangunan perusahaan-perusahaan milik investor asing, di antaranya Inggris, Belanda, dan Korea.
“Proses pembangunan sudah sampai pada tahap konstruksi. Diperkirakan sebagian dari perusahaan-perusahaan tersebut sudah beroperasi di tahun 2023 mendatang,” ungkapnya.
Ia menuturkan, pada saat beroperasi kelak, KITB membutuhkan banyak karyawan serta sarana penunjang lainnya. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari Batang dan sekitarnya.
Senada, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, mengatakan, KITB dan KIK memang disiapkan sebagai masa depan kawasan industri di Indonesia.
"Jadi kalau ada yang bilang Kendal dan Batang bersaing, itu tidak benar. Justru ini bisa dijadikan pilihan bagi investor untuk memilih salah satu di antaranya,” tegasnya.
Keduanya dapat bersinergi, untuk bersama-sama mengembangkan kawasan industri menjadi lebih besar.
“Setelah kedua kawasan industri ini berkembang, yang harus kita pikirkan adalah infrastruktur penunjangnya. Salah satunya, pembangunan infrastruktur kawasan pariwisata yang harus diintegrasikan dengan daerah-daerah di Jawa Tengah,” tandasnya.
***tags: #pantura #kerjasama #kolaborasi
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Stagnasi Gaji Pekerja di Indonesia Ancam Daya Beli dan Ekonomi
16 Maret 2025

Mbappe Cetak Dua Gol, Real Madrid Taklukkan Villarreal 2-1
16 Maret 2025

Gubernur Babel Gunakan Dana Pribadi untuk Rehab Rumah Dinas
16 Maret 2025

Satpol PP Wonosobo Lakukan Sidak Pertanyakan Ijin Pendirian Hotel
16 Maret 2025

Polisi Razia Penjualan Miras Ilegal-Oplosan di Semarang Barat dan Utara
16 Maret 2025

Peselancar Indonesia Rio Waida Lolos ke Babak 32 Besar WSL Portugal Pro
16 Maret 2025

Pasca Perampingan, Menag Dorong Optimalisasi Peran Kemenag
16 Maret 2025

Jelang Duel di Australia, Daud Yordan dan Kambosos "Perang Urat Saraf"
16 Maret 2025

Percepat Capaian Program, Pemprov Jateng Kolaborasi dengan 44 Perguruan Tinggi
16 Maret 2025

Kemenag Siapkan Anggaran Rp828 Miliar untuk Tunjangan Profesi Guru PAI
16 Maret 2025