Dadang Aremania yang timbulkan kontroversi di Mata Najwa. (Foto: Istimewa)

Dadang Aremania yang timbulkan kontroversi di Mata Najwa. (Foto: Istimewa)

Pernyataan Dadang Dianggap Tak Wakili Aremania, Mata Najwa Buka Suara

Pasalnya Dadang menilai saat tragedi itu, Arema sedang berlaga melawan Persebaya.

Jumat, 07 Oktober 2022 | 18:40 WIB - Ragam
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Malang – Nama Dadang mendadak trending di Twitter pada Jumat pagi (7/10/2022) usai mewakili Aremania dalam acara Mata Najwa yang disiarkan pada Kamis malam (6/10/2022). Mewakili Aremania, Dadang menyampaikan pernyataan yang ternyata menuai kontroversi.

Dalam acara yang dipandu Najwa Shihab tersebut, hadir seorang perwakilan dari Bonek (suporter Persebaya) bernama Andie Peci atau cak Pecie. Ia mewakili Bonek menyampaikan duka atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania.

BERITA TERKAIT:
Akan Diruntuhkan, Stadion Kanjuruhan bakal Dibangun Sesuai Standar FIFA
Suprapti Fauzi Tukang Dawet yang Beri Kesaksian Palsu Soal Tragedi Kanjuruhan Ternyata Anggota PSI, Kini Minta Maaf
Kompetisi Sepak Bola Nasional Terhenti Buntut Tragedi Kanjuruhan, Menpora: Jangan Terlalu Lama
TGIPF Ungkap Isi Rekaman CCTV di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan: Mengerikan Sekali 
Pekan Depan, Polri Bakal Tindak Tegas Oknum yang Anarkis di Luar Stadion Kanjuruhan Malang

Cak Pecie juga menyampaikan bahwa dirinya berniat untuk hadir ke Stadion Kanjuruhan sebagai bentuk dukungan Bonek ke Aremania. Namun, perwakilan Aremania saat itu, Dadang, justru meminta maaf dan terkesan tidak memperkenankan kedatangan Bonek ke Malang. Pasalnya Dadang menilai saat tragedi itu, Arema sedang berlaga melawan Persebaya.

"Sebelumnya mohon maaf Cak Andie, tanpa mengurangi rasa hormat dan semua Bonek, kalau pertandingannya tidak melawan persebaya kami persilahkan. Tetapi ini kan melawan Persebaya, kami tidak ingin nantinya ada semacam friksi (salah tafsir yang menimbulkan beda pendapat) yang tidak grassroot," terang Dadang

"Sekali lagi tanpa mengurangi rasa hormat kami semua, biarkan kami fokus untuk bekerja. Tidak ada penolakan teman-teman Bonek ke Malang. Itu yang perlu saya klarifikasi, teman-teman Bonek juga sudah ke Kanjuruhan meski tanpa izin sudah kami persilahkan. Tapi untuk lain-lainnya kami masih berduka, biarkan kami menjalani masa duka ini sampai 40 hari. Setelahnya baru kita komunikasi-komunikasi, seperti itu. Jadi tidak ada penolakan atau apa. Yang kami tolak bukan masalah keadilannya tapi masalah usut tuntas," lanjut Dadang.

Pernyataan Dadang yang terkesan menolak kedatangan Bonek sebelum 40 hari itu ternyata dianggap tidak mewakili Aremania secara keseluruhan. Apalagi, saat ini memang sedang ada upaya damai antarsuporter.

Menanggapi kesalahpahaman tersebut, pihak Mata Najwa sebagai pengampu acara pun buka suara melalui akun Isntagram resminya. Disebutkan pula bahwa Dadang telah meminta maaf atas pernyataannya di Mata Najwa.

Banyak yang bertanya siapa Dadang Indarto? Berikut ceritanya:

1. Aremania bukan organisasi. Tak ada pengurus. Tak ada ketua atau jubir. Cukup tricky untuk mencari perwakilan resmi, apalagi situasi tribun itu dinamis dan kadang beragam.

2. Pilihannya Sam Yuli Sumpil. Bukan semata ukuran popularitas, tapi juga karena ia dirijen. Di stadion, dirijen bisa berpengaruh menentukan ritme tribun. Tapi Sam Yuli tak bisa ke Jakarta. Ia mengaku masih terpukul, dan masih perlu banyak takziah. Sam Yuli sempat menangis saat kami bicara via video call (Rabu, 10.45). Kami tawarkan opsi via Zoom, Sam Yuli bilang masih belum siap. Kami menghormati sikapnya.

3. Sepanjang video call, Sam Yuli ditemani Dadang Indarto. Kami bertanya siapa yang menggantikan? Apakah Dadang? Sam Yuli setuju.

4. Kami tak menerima Dadang tanpa checking. Yang paling awal dicek, sikap Dadang atas angle Mata Najwa: usut tuntas & perdamaian. Saat percakapan [semacam pre-interview], pernyataannya layak. Ia jelas menuntut keadilan. Soal perdamaian, kira-kira ia bilang begini: "Kapan pun Bonek mau takziah, monggo. Tanpa omong perdamaian dulu pun, Bonek takziah & diterima, itu sudah aksi damai konkret. Green Nordz27 tadi ke Kanjuruhan aman, kok."

5. Karena kurang dikenal di luar Malang, kami lakukan verifikasi lagi, memastikan ia memang Aremania. Namanya muncul dalam banyak berita sebagai saksi peristiwa Kanjuruhan - ia ada di stadion. Ia muncul dalam banyak pemberitaan advokasi korban, bahkan hadir bersama aktivis Kontras Andy Irfan. Tim kami datang saat konpres pembentukan Tim Pencari Fakta Arema, dan Dadang duduk di sebelah Sam Yuli bersama yang lain, termasuk Sam Ambon Fanda. Dadang pula yang berbicara mewakili mereka.

6. Verifikasi terakhir: Apakah ia Aremania yang aktif ke tribun atau tidak? Setelah dicek, dia memang aktif di tribun, yaitu di tribun selatan, tepatnya gate 12.

Posisi editorial Mata Najwa jelas mendukung pengusutan peristiwa Kanjuruhan hingga tuntas. Kami menganggap perdamaian juga mutlak diwujudkan. Episode Mata Najwa kali ini justru hendak mendorong dua hal tersebut karena keduanya sepaket. Kami bersama mereka yang menghendaki perdamaian dan keadilan.

***

tags: #stadion kanjuruhan #aremania #dadang #mata najwa #bonek

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI