Isi Ceramah Pengajian Muhammadiyah di Boja, Din Syamsuddin: Mari Wujudkan Muktamar yang Elegan dan Bermartabat

Menurut Din Syamsuddin, Muhammadiyah sudah berpengalaman dalam menerapkan permusyawaratan yang elegan dan bermartabat, oleh itu Muktamar Solo tentu harus lebih baik, lebih maju. 

Minggu, 09 Oktober 2022 | 19:44 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Kendal- Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2010 dan 2010-2015, Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, mengharapkan Muktamar ke 48 Muhammadiyah & Aisyiah di Solo, 19-20 Nopember 2022, harus berwujud Muktamar yang lancar, berkualitas, elegan, dan bermartabat. Untuk itu baik peserta, peninjau, dan penggembira harus berangkat dengan niat suci memajukan Muhammadiyah agar Muhammadiyah dapat memajukan Indonesia bahkan mencerahkan semesta, seperti tema Muktamar.

Din Syamsuddin menyampaikan itu dalam ceramahnya di acara pengajian yang diadakan di Boja, Kendal, Minggu (9//10/2022). Pengajian itu diadakan dalam rangka Hari BerMuhammadiyah dan sekaligus menyambut Muktamar ke 48 Muhammadiyah & Aisyiah.  

BERITA TERKAIT:
Nilai Pilpres Curang, Din Syamsuddin Dukung Hak Angket DPR dan Audit Sirekap
Isi Tabligh Akbar, Din Syamsuddin Minta Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang Jangan Jadi Kader “Jenggot”
Isi Ceramah Pengajian Muhammadiyah di Boja, Din Syamsuddin: Mari Wujudkan Muktamar yang Elegan dan Bermartabat
Din Syamsuddin: Solusi Dua Negara Israel dan Palestina Jadi Ide Realistis
Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Majelis Hukum PP Muhammadiyah Ambil Sikap

Acara tersebut diikuti sekitar 2000-an warga Muhammadiyah, para peserta tampak memadati halaman Rumah Sakit Islam (RSI) Boja yang masih dalam tahap pembangunan. Acara itu dihadiri Hadir Sekretaris Daerah Ir. H. Sugiyono, MT, yang datang mewakili Bupati Kendal yang berhalangan hadir dan Bupati Kendal periode 2005-2010 Dra. Hj. Nurmargasi, yang juga merupakan tokoh Aisyiah, hadir juga sejumlah anggota DPRD Kendal, para pimpinan dan warga Muhammadiyah dari berbagai cabang dan ranting se Kendal.

Menurut Din Syamsuddin, Muhammadiyah sudah berpengalaman dalam menerapkan permusyawaratan yang elegan dan bermartabat, oleh itu Muktamar Solo tentu harus lebih baik, lebih maju. 

Pelaksanaan Muktamar, menurut Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu tersebut, adalah ajang silaturahim dan silatulfikri di antara sesama pejuang Persyarikatan. "Maka diharapkan Muktamar nanti dapat melahirkan keputusan-keputusan berkualitas utk memajukan peran dan kontribusi Muhammadiyah bagi bangsa dan negara, serta kemanusiaan universal," katanya. 

"Alhamdulillah, Muhammadiyah dan Aisyiah tidak mengalami krisis pemimpin, karena banyak kader yang siap untuk melanjutkan gerakan Muhammadiyah ke depan. Pimpinan Pusat Muhammadiyah yg dipimpin oleh dua professor, yang merupakan intelektual ulama, yaitu Prof. Dr. Haedar Nashir, MSi dan Prof. Dr. Abdul Mu'ti, MPd, masing-masing sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum, sudah berhasil meningkatkan kiprah Muhammadiyah bahkan ke mancanegara," jelasnya. 

Untuk itu, imbuh Din Syamsuddin keduanya masih perlu diberi kesempatan untuk memimpin Gerakan Dakwah Muhammadiyah pada periode yang akan datang, dengan membuka peluang bagi tampilnya tokoh/kader muda Muhammadiyah yang mumpuni dan berintegritas. 

Tentang dirinya apakah maju sebagai anggota PP Muhammadiyah periode yang akan datang, Din Syamsuddin menyatakan tidak bersedia karena sudah memegang amanah sebagai Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah di tingkat kelurahan/desa, selain itu dirinya ingin memberi kesempatan kepada tokoh/kader Muhammadiyah lain. 

"Bagi kita semua, apapun posisi kita di Muhammadiyah tidak masalah, yg penting kita tetap bisa berperan dalam dakwah Persyarikatan. Yang penting," tandasnya.

Din Syamsuddin menegaskan Muktamar harus disapih dari intervensi pihak luar, yang ingin mengatur dan mendikte Muhammadiyah. "Kalau itu ada dan terjadi maka akan menjadi malapetaka bagi Muhammadiyah dan juga Indonesia," pungkasnya.

***

tags: #din syamsuddin #muhammadiyah #muktamar #aisyiyah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI