Hari Ini Prabowo Subianto Ulang Tahun ke-71, Perjalanan Hidup: Menhan Ternyata Ikuti Jejak Ayah Jadi Menteri

KUASAKATACOM, Jakarta – Bertepatan dengm hari ini, 71 tahun yang lalu Prabowo Subianto kecil dilahirkan. Pria bernama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo itu lahir pada 17 Oktober 1951.

Prabowo Subianto menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam dunia bisnis, politik dan pemerintahan.

BERITA TERKAIT:
Sejumlah Artis Dipertimbangkan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Raffi Ahmad Sampai Ahmad Dhani 
Prabowo Bertekad Tuntaskan Kemiskinan, Targetkan Swasembada Pangan dalam Empat Tahun 
Prabowo Wacana Tambah Menteri Jadi 40 Jabatan, Ganjar Ingatkan Politik Akomodasi  
Muncul Wacana Prabowo akan Tambah Jumlah Menteri, Ada 40 Jabatan 
Opung Luhut Berpesan ke Prabowo Jangan Masukan Orang Toxic ke Kabinet, Siapa? 

Ayah dari satu anak ini, merupakan anak dari ekonom sekaligus politikus, Soemitro Djojohadikoesoemo. Sebagai ekonom terkemuka di masanya, Soemitro pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri, Menteri Keuangan dan Menteri Ristek.

Walaupun Prabowo memulai karirnya di militer, Prabowo berhasil mengikuti jejak ayahnya sebagai menteri. Setelah kalah pada pemilihan presiden 2019, ia ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan di tahun yang sama.

Dari hari ulang tahun Prabowo yang ke-71 ini, Juru Bicara Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak mengucapkan selamat ulang tahun sekaligus rasa terima kasihnya kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Melalui akun Twitter pribadinya, politikus sekaligus akademisi ini mengaku banyak belajar dari sosok Prabowo Subianto. Terkhusus soal bagaimana menjadi negarawan.

“Selamat Milad Pak @prabowo kami banyak belajar tentang bagaimana menjadi Negarawan, mengubur benci dan dendam demi kepentingan yang lebih besar, kepentingan seluruh rakyat yang menyukai atau membenci,” ungkapnya, Senin (17/10/2022).

Pria yang akrab disapa Dahnil ini menuturkan, sikap negarawan yang dimiliki Menteri Pertahanan itu, semata untuk Indonesia. “Kepentingan keutuhan Indonesia sebagai Negara berdaulat,” tandas Dahnil.