Elon Musk Akhirnya Selesaikan Pembelian Twitter Meski Sempat Lakukan Protes

KUASAKATACOM, New York- Meski sebelumnya memprotes Twitter tidak transparan soal jumlah akun sampah dan bot, tapi Elon Musk pada akhirnya tetap membeli salah satu perusahaan media sosial terbesar di dunia itu.

Tuduhan Elon Musk tersebut bahkan sempat dibawa Twitter ke ranah pengadilan. Perselisihan itu membuat Elon Musk diberi waktu hingga 28 Oktober oleh Hakim pengadilan Delaware untuk menyelesaikan pembelian perusahaan dan menghindari persidangan.

BERITA TERKAIT:
Tesla Alami Kemunduran, Elon Musk Hampir Menangis Akibat Dampak Politik
Para Miliarder Dunia Hadiri Pelantikan Trump, Pertanda Revolusi Digital?
Elon Musk Jadi Orang Pertama Berharta Rp 6.378 T
Ini Alasan Donald Trump Tunjuk Elon Musk sebagai Juru Pangkas Anggaran dan Regulasi Pemerintahan
Masuk Jajaran Pemerintahan Donald Trump, Ini Jabatan Elon Musk

Dan rencana akuisisi itu terus berlanjut, hingga Musk pada awal Oktober menyatakan ingin menyelesaikan pembelian Twitter sesuai kesepakatan awal. 

Sebelum batas tenggat waktu yang diberi berakhir, Elon Musk tepatnya pada Rabu (26/10) terlihat keluar dari markas Twitter sambil tersenyum lebar. 

Tak berselang lama usai kemunculannya di markas Twitter, Elon Musk mencuit "biarkan itu meresaP' serta mengganti penjelasan profil di Twitter sebagai "Chief Twit", pimpinan Twit.

Selain itu, Musk juga mencoba menenangkan kekhawatiran pegawai terkait masa depan mereka. Musk pun berusaha menenangkan pegawai soal kekhawatiran pemecatan besar-besaran serta meyakinkan pengiklan bahwa kritik yang dia layangkan ke Twitter soal moderasi konten tidak akan mengganggu bisnis.

"Twitter tentu tidak bisa menjadi tempat pelarian bagi semua, tempat di mana semua bisa dikatakan tanpa konsekuensi!" ucap Musk dalam surat kepada pengiklan.