FPP Undip Ajak Ibu-Ibu Desa Sabarwangi Pekalongan Kelola Limbah Sampah

Mengolah limbah itu akan menghasilkan berkah.

Rabu, 09 November 2022 | 17:59 WIB - Didaktika
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang– Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (FPP UNDIP) Semarang memberikan pendampingan bagi masyarakat bertemakan lingkungan hidup, beberapa waktu lalu. Salah satu kegiatannya dilaksanakan  di daerah Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, yang merupakan salah satu lokasi berdirinya program studi diluar kampus utama (PSDKU) Undip.  

Kegiatan ini sebagai Salah satu kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat.  

BERITA TERKAIT:
IBL 2025 akan Bergulir, Berikut Kandang Tim-tim yang Berlaga
Kasus Perundungan Berujung Maut di PPDS Undip Semarang: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka
Undip Sabet Empat Penghargaan Prestisius di Penghujung Tahun
Undip-Pegadaian Bersinergi Hadirkan TGCL di Lingkungan Kampus
OJK Bersama Undip-Forkom IJK Gelar Talkshow Gapai Merdeka Finansial

Kegiatan pendampingan diberikan bagi ibu ibu PKK Desa Sabarwangi Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Pendampingan yang diberikan yakni pengolahan sampah organik dan anorganik secara tepat.

Tim dari FPP Undip yaitu Dr Ir Cahya Setya Utama SPt MSi IPM dan Dr Ir Marry Christiyanto MP IPM.

Tri Naini, selaku Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sabarwangi menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini dimaksudkan agar nantinya ibu-ibu mampu melakukan pilah sampah mulai dari skala rumah tangga hingga ke TPST yang ada di Desa.  

Kepala Desa Sabarwangi, Asep Meka Suwandi menegaskan bahwa diharapkan ibu-ibu PKK dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan seksama. Kemudian bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sehingga penanganan sampah di Desa Sabarwangi dapat memberikan manfaat keekonomian bagi seluruh warga,” kata Asep dalam siaran persnya, Rabu (9/11/2022).

Dr Ir Cahya Setya Utama SPt MSi IPM yang merupakan Dosen Departemen Peternakan Undip menyebutkan bahwa mengolah limbah itu akan menghasilkan berkah. “Jadi sampah-sampah organik yang tadinya berbau, setelah diolah semuanya akan berubah baunya, yaitu bau uang,” jelas Cahya.  

Dr Ir Marry Christiyanto MP IPM menjelaskan pentingnya pengolahan sampah baik organik dan anorganik dalam suatu wadah terorganisir dan tersistematis sehingga lingkungan pemukiman menjadi lebih nyaman.  

Program penataan lingkungan ini selaras dengan program pemerintah yaitu Program Kampung Iklim. Sehingga masyarakat bersama sama bergerak untuk melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim dengan berkegiatan beraneka ragam, salah satunya adalah penanganan sampah.  

Ibu-ibu penggerak PKK sangat antusias dalam mengikuti pelatihan hingga ke praktek pembuatan pupuk organik padat. Tanya jawab tentang teknik pembuatan pupuk organik dan aplikasinya membuat suasana pelatihan lebih menarik dan tidak membosankan.

***

tags: #universitas diponegoro #fakultas peternakan dan pertanian #kabupaten pekalongan #limbah #sampah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI