Pria 73 Tahun Tembak Mati Lima Tetangga, Pelaku Tewas Didor Polisi
Villi telah lama terlibat perselisihan bertahun-tahun dengan para tetangganya.
Selasa, 20 Desember 2022 | 14:44 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Toronto – Lima orang tewas ditembak seorang pria bernama Francesco Villi (73) di Toronto, Kanada, Minggu (18/12/2022) waktu setempat.
Menurut keterangan Reuters, pelaku tewas setelah ditembak polisi. Peristiwa kelam itu terjadi diduga dilatarbelakangi adanya permasalahan antartetangga.
BERITA TERKAIT:
Usut Kasus Penodongan Pistol di Mampang Prapatan, Polisi Dalami Izin Kepemilikan Senjata
Terjadi Aksi Penembakan di Ottawa Kanada, Enam Orang Tewas
Polisi Tangkap Ghatan Salaeh soal Penembakan di Jaktim
Polisi Usut Kasus Dugaan Penembakan di Jaktim, Pelaku Diduga Mantan Suami Artis
Usut Kasus Penembakan Pesawat Wings Air, Polisi Periksa Dua Pelajar
Polisi melaporkan bahwa kelima korban tewas terdiri dari tiga pria anggota pengurus kondo dan dua wanita. Sementara itu, seorang wanita berusia 66 tahun mengalami luka serius dan kini dirawat di rumah sakit.
Polisi setempat juga mengatakan, para korban ditembak di unit-unit terpisah di beberapa lantai. Polisi juga mengatakan bahwa motif penembakan yang terjadi di Kota Vaughan itu masih diselidiki.
Menurut media Kanada, Villi telah lama terlibat perselisihan bertahun-tahun dengan para tetangganya. Sebuah putusan pengadilan pada 2019 melarang Villi berkomunikasi dengan dewan pengurus atau petugas kondo.
Dalam video di sebuah akun Facebook milik seseorang bernama Villi dan beralamat sama dengan tempat kejadian, seorang pria lansia berbicara soal perseteruannya dengan pengurus kondo. Dia mengatakan bahwa para pengurus dan petugas pengadilan berkomplot untuk "menghancurkan" dirinya.
Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video itu dan juru bicara kepolisian menolak berkomentar. Pihak berwenang menemukan sepucuk senjata genggam semi otomatis yang diyakini telah digunakan dalam penembakan itu.
Dalam hal ini, Juru bicara Unit Penyelidikan Khusus (SIU) Ontario Kristy Denette tidak dapat memastikan apakah senjata itu diperoleh secara ilegal. SIU mengatakan autopsi jasad tersangka akan dilakukan pada Selasa.
"Setiap orang merasa ngeri… ketika bangun dan mendengar kabar ini… tadi malam. Masyarakat benar-benar terkejut," kata Walikota Vaughan Steven Del Duca, Senin.
Kanada memiliki undang-undang senjata api yang lebih ketat daripada Amerika Serikat, tetapi warganya diperbolehkan memiliki senjata api selama dilengkapi dengan izin. Meski tingkat pembunuhan bersenjata di Kanada jauh lebih kecil daripada AS, menurut data 2020, tetapi angkanya masih lebih tinggi daripada negara-negara kaya lainnya dan cenderung meningkat.
Pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau yang dikuasai Partai Liberal telah berusaha menangani kekerasan bersenjata lewat sejumlah peraturan. Di antara peraturan-peraturan itu adalah larangan menjual, membeli atau memberikan senjata genggam yang mulai berlaku pada Oktober.
"Kepada keluarga dan sahabat korban penembakan kemarin di Vaughan: kalian ada dalam hati dan pikiran saya," cuit Trudeau di Twitter.
***tags: #penembakan #kanada #tewas
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Pria Grobogan Ini harus Berlebaran di Penjara karena Edarkan Sabu
29 Maret 2024
Hanya Demi Konten, Dua Pemuda Jepara Ini Lempar Kucing ke Laut
29 Maret 2024
Empat Tempat Hiburan Malam di Semarang Disegel Satpol PP
29 Maret 2024
RD Minta Pemainnya Jaga Tren Positif Saat Lawan PSIS
29 Maret 2024
PT Pelni Cabang Semarang Kerahkan Enam Armada Kapal untuk Mudik Lebaran
29 Maret 2024
Rembang Perlu Kerja Keras Turunkan Angka Kemiskinan
29 Maret 2024
Polda Jateng Bagi-bagi Sembako dan Gelar Layanan Kesehatan di Magelang
29 Maret 2024
Membahayakan! Kapolres Pati Imbau Orangtua Tak Belikan Anak Sepeda Listrik
29 Maret 2024
Jelang Lengser, Jokowi Ingin Indonesia Kuasai 61 Persen Saham Freeeport
29 Maret 2024