Survei: Me Time Amat Penting agar Ibu Tetap Waras dan Bahagia 

Di momen Hari Ibu ada baiknya meningkatkan kesadaran pentingnya me time bagi ibu agar kesehatan mentalnya terjaga. 

Kamis, 22 Desember 2022 | 09:31 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang – Terlalu sibuk mengurus anak dan rumah tangga jelas membuat ibu seringkali lupa meluangkan waktu bagi dirinya sendiri. Sebuah survei yang dilakukan Orami mengungkap pentingnya kegiatan "me time" bagi ibu. Melibatkan 1200 ribu responden, didapatkan hasil seberapa pentingnya pengaruh me time agar membuat ibu merasa bahagia menjalankan perannya. 

Di momen Hari Ibu ada baiknya meningkatkan kesadaran pentingnya me time bagi ibu agar kesehatan mentalnya terjaga. 

BERITA TERKAIT:
Hasil Survei SPI dan MCP di Jateng Tinggi, Sumarno Tetap Minta ASN Jaga Integritas
Hasil Survei: 64,6 Persen Masyarakat Jateng Puas Kinerja dengan Gubernur Luthfi
Tak Terpengaruh Hasil Survei, Andika-Hendi Gaspol Raih Kemenangan Pilgub Jateng di 27 November
Hasil Survei Y-Publica: Elektabilitas Agustin-Iswar Ungguli Yoyok-Joss
Beda Hasil Lembaga Survei, Andika-Hendi :Ya itu Hasil Mereka

Berdasarkan data WHO tahun 2019, di seluruh dunia sekitar 10% ibu hamil dan 13% ibu melahirkan mengalami gangguan mental, dimana mayoritas dari mereka mengalami depresi awal. Bahkan di negara berkembang, angka tersebut lebih tinggi yaitu sekitar 15,6% selama hamil dan 19,8% setelah melahirkan. 

Adapun gangguan mental tersebut disebabkan salah satunya adalah faktor lingkungan sekitar yang belum menjadi support system atau sistem pendukung yang kondusif bagi kesehatan mental ibu.

Gangguan kesehatan mental

Sebuah survei mencatat bahwa 40% perempuan di Indonesia merasa lelah, takut, dan marah setelah menjadi seorang Ibu. Adanya kondisi tersebut berkaitan dengan kurangnya waktu bagi mereka untuk diri sendiri atau me time.

Ibu yang tidak memiliki waktu untuk diri sendiri dipengaruhi oleh faktor seperti kurangnya dukungan dari sekitar termasuk lingkungan, pasangan dan keluarga. Dalam survei tersebut didapati 7 dari 10 Ibu belum pernah mengakses layanan psikolog. 

Alasan yang diberikan oleh responden cukup beragam, seperti merasa belum membutuhkan, tidak memiliki waktu dan biaya, serta memiliki support system (suami, anak dan keluarga) yang cukup baik.

Namun, ketika seorang ibu bisa mendapatkan me time di sela-sela kesibukannya ternyata memberikan dampak yang positif. survei Orami menyatakan bahwa perasaan Ibu bahagia berbanding lurus dengan me time atau waktu untuk diri sendiri yang didapatkan oleh Ibu.

Mendapatkan perasaan positif

Hampir 70% Ibu yang memiliki me time cenderung memiliki perasaan positif sebagai ibu seperti bahagia, puas, bangga dan percaya diri. Adapun ragam aktivitas yang dilakukan oleh para Ibu ketika sedang menghabiskan waktu untuk diri sendiri, mulai dari membuka media sosial, menekuni hobi (olahraga, menonton film dan mendengarkan musik), berbelanja serta hangout bersama teman-teman untuk makan di luar.

Me-time juga sangat erat hubungannya dengan peran support system baik dari suami, orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitar. 9 dari 10 Ibu memiliki perasaan positif ketika memiliki support system yang baik dari suami, anak, orang tua, teman, dan lingkungan sekitar.

Menariknya, orang tua menjadi support system utama seorang Ibu sebesar 71%, disusul oleh suami (61%), saudara kandung (42%), dan pendukung lainnya seperti teman dekat, nanny dan komunitas. Bagi pasangan rumah tangga yang melakukan pembagian tanggung jawab aktivitas domestik, 94% suami mendukung Ibu untuk memiliki pekerjaan dan 46% Ibu memiliki pekerjaan, baik tetap maupun sampingan, yang dilakukan sambil mengurus pekerjaan rumah tangga.

***

tags: #survei #hari ibu #me time #kesehatan mental

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI