Pemkot Surakarta Angkat Bicara soal Konflik Keraton Solo: Mengalah untuk Kemenangan Keraton Sendiri
Teguh meminta internal Keraton Solo segera mengambil langkah mediasi agar berdampak baik bagi perkembangan keraton.
Rabu, 28 Desember 2022 | 06:14 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Solo - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta angkat bicara soal konflik yang terjadi di Keraton Solo yang baru-baru ini menghebohkan warga Kota Bengawan dan sekitarnya. Dalam hal ini, Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa mengatakan jika pihak Keraton Solo ingin dibangun seperti halnya Pura Mangkunegaran maka orang-orang di dalamnya harus proaktif.
"Tidak ada gejolak antarkeluarga dulu. (Selama ini) kegiatan kan selalu berseberangan, bahkan tidak memberi tahu pemerintah. Oke itu bagian dari tradisi keraton, tapi kan bisa dikolaborasikan dengan pemerintah. Itu saling menghargai," kata Teguh, Selasa (27/12).
BERITA TERKAIT:
Bank Jateng-Pemkot Surakarta Implementasikan Kartu Kredit Indonesia Qris
Pemkot Surakarta Gelar Pasar Murah Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah
Pedagang Daging Anjing di Solo Diminta Jualan yang Lain
Sebanyak 112 Unit RTLH di Solo Ditargetkan Dapat Bantuan Tahun Ini
Pemkot Surakarta segera Buka Taman Balekambang untuk Umum
Dikatakan Teguh, meski Keraton Solo memiliki wilayah sendiri namun tetap di bawah pemerintah Indonesia. "Ya harus tunduk semuanya, tatanan pemerintahan itu. Kalau bicara budaya itu kewenangan keraton, kalau bicara pemerintahan bahwa dia bagian dari Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon. Jadi harus menghormati tatanan pemerintahan," ucap orang nomor dua di Pemkot Surakarta tersebut.
Untuk itu, Teguh meminta internal Keraton Solo segera mengambil langkah mediasi agar berdampak baik bagi perkembangan keraton. "Yang harus dilakukan adalah berdamai dengan keluarga besarnya. Menggalah untuk kemenangan keraton sendiri," kata Teguh.
Dengan demikian, kata dia, revitalisasi keraton dapat segera dilakukan. "Yang untung keraton, bukan kami. Tugas kami adalah mencarikan uang (untuk biaya revitalisasi), kemudian dibangun. Kalau sudah megah nanti untuk pergelaran budaya, adat istiadat, berbagi semuanya," katanya.
Menurut dia, kondisi tersebut akan lebih baik dibandingkan saat ini di mana terjadi perpecahan. Selain itu, ia menilai selama ini pihak keraton tidak menghormati pemerintah, baik pusat maupun daerah. "Dulu Kemendagri ke sana pernah, wantimpres pernah. Tujuannya agar pihak keraton menyusun draf, namun ternyata tidak dijalankan," sambungnya.
Padahal, menurut dia, tata kelola keraton harus diisi oleh orang-orang profesional. "Nggak apa-apa tertinggi 'sinuwun' sebagai penguasa, di dalamnya ada sekretaris dan sebagainya. Tapi kan keuangan dari pemerintah, kami tidak mengelola keuangan tanpa kuitansi, uang masuk dan keluar harus 'balance' dan bisa dipertanggungjawabkan," tukasnya.
***tags: #pemkot surakarta #keraton solo #konflik #teguh prakosa
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Tingkatkan PAD, Pemprov Jateng Minta Pemkab/Pemkot Kejar Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
09 September 2024
Adakan BISAFEST, Mbak Agustin Dorong Komunitas Batik Kota Semarang agar Semakin Maju
09 September 2024
Nana Sudjana Jenguk ke RS PON Aceh, Pastikan Kondisi Dua Atlet Muaythai Jateng
09 September 2024
Adakan BISAFEST, Mbak Agustin Dorong Komunitas Batik Kota Semarang agar Semakin Maju
09 September 2024
Harga Gas LPG 3 Kilogram di Wonosobo Naik Jadi Rp 18 Ribu
09 September 2024
Banteng Balik Kandang, Siap Menangkan Mbak Agustin-Mas Iswar
09 September 2024
Ada Portal AndikaHendi.id, Andika-Hendi Gencarkan Kampanye Cerdas di Pilgub Jateng 2024
09 September 2024
TPA Karimunjawa Resmi Jadi Aset Pemkab Jepara
09 September 2024
Uang PBB Desa Songgom Tahun 2022 Belum Disetorkan oleh Oknum Perangkat Desa
09 September 2024
Tidur Panjang Saat Akhir Pekan Baik untuk Jantung
09 September 2024
Ancaman Megathrust, BPBD Rembang : Waspada, Jangan Panik
09 September 2024