Kini Kepala Sekolah Smp Tak Perlu Lagi Takut Ancaman Oknum Wartawan

Hal itu yang menjadi perbedaan masyarakat dengan wartawan profesional.

Selasa, 03 Januari 2023 | 11:30 WIB - Ragam
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Pekalongan - Untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada KS atau kepala sekolah SMP di Kabupaten Pekalongan tentang peran media dan aturannya, MTV Jateng bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan menggelar workshop Peran Media, Jurnalis, dan Undang Undang Pers di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, Sabtu, (31/12/2022). 

workshop tersebut menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria diwakili Kasat Reskrim AKP Isnovim, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan Kholid, SIP MM, Ahli Pers Dewan Pers Rustam F. Mandayun, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Tengah Dr. Teguh Hadi Prayitno, MHum, MM, MH, dan diikuti oleh seluruh kepala sekolah SMP dan Staf TU se-Kabupaten Pekalongan

BERITA TERKAIT:
Bank Jateng Resmikan KCP Kedungwuni, Dukung Perekonomian Daerah dan Tingkatkan Pelayanan untuk Warga
Pemuda Asal Pekalongan Diringkus Petugas Lapas Brebes. Ada Apa?
Jokowi ke Jateng, Takziyah ke Rumah Duka Habib Luthfi 
Pekalongan akan Punya Kampung Nelayan Modern, Anggaran Rp21,8 Miliar
Pemkot Pekalongan Siagakan Tim Gabungan untuk Antisipasi Penerbangan Balon Liar

Hadir dalam acara tersebut, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq. Ia mengungkapkan, pemerintah melihat pers sebagai mitra yang bisa menjadikan peran dalam ikut mengontrol dan mengawasi kinerja roda pemerintahan, termasuk dalam membantu menyampaikan informasi kebijakan dan program-program pembangunan di Kabupaten Pekalongan agar dapat diterima masyarakat secara jelas dan berimbang.

Dirinya menambahkan, pada era digitalisasi seperti sekarang yang marak dengan informasi media sosial, siapapun bisa menjadi “wartawan”, termasuk masyarakat. Tetapi tanpa pengetahuan yang cukup, informasi yang disampaikan tidak berpedoman pada kode etik. Hal itu yang menjadi perbedaan masyarakat dengan wartawan profesional.

Peran media yang begitu penting baik media cetak, elektronik, dan radio juga harus diimbangi dengan kinerja yang profesional. Hal ini mengingat peran pers sebagai penyambung komunikasi yang positif antara pemerintah dan masyarakat di era digitalisasi.
 
Dengan adanya workshop ini, para kepala sekolah diharapkan nantinya akan memiliki bekal informasi yang cukup untuk membedakan media yang profesional atau media abal abal.

***

tags: #pekalongan #workshop #kepala sekolah # dinas pendidikan dan kebudayaan #jurnalis

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI