Buntut Sindiran Megawati, Nasdem Ikutan Kewalahan 

"Suatu hal yang lazim, suatu hal yang umum kalau partai mengajukan orang di luar dirinya, di luar kadernya, di luar kepengurusannya. Itu baru luar biasa."

Jumat, 13 Januari 2023 | 11:12 WIB - Politik
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam peringatan HUT ke-50 PDIP menyindir partai politk yang malah mengusung kader dari luar partai. 

"Jadi pertanyaan saya, mau bikin partai untuk opo?" tanya Megawati di JIExpo Kemayoran.

BERITA TERKAIT:
Pramono Anung Ungkapkan Detik-detik Terakhir PDIP Memilihnya untuk Pilgub DKI dan Singkirkan Anies 
PDIP Umumkan Calon Kepala Daerah, Anies Tak Hadir 
PDIP Hari Ini Umumkan Anies Maju di Pilgub DKI 
Megawati: Kalau Ada Orang Menentang Keputusan MK, Orang itu Bukan Orang Indonesia 
Megawati Sindir Jokowi: Mbok Sudahlah, Sudah Mau Selesai ya Selesai Saja 

Kendati tidak menyebutkan partai yang disindirnya, publik lantas menyeret nama Partai NasDem

Seperti diketahui partai yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024 dari partai mereka. Pasalnya diketahui Anies bukanlah kader Partai NasDem.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya ternyata ikut menanggapi.

Willy menyebut peran partai politik adalah memajukan setiap putra dan putri terbaik bangsa. Hal itulah yang menjadi stand point Partai NasDem dalam menentukan langkah politiknya, termasuk bila harus mengajukan kader di luar partai.

"Suatu hal yang lazim, suatu hal yang umum kalau partai mengajukan orang di luar dirinya, di luar kadernya, di luar kepengurusannya. Itu baru luar biasa," ujar Willy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Menurutnya, adalah hal yang luar biasa apabila partai didirikan bukan untuk dirinya sendiri. Hal ini pula yang menjadi kebijakan moralitas dan wujud dedikasi Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Willy lantas mencontohkan perjalanan politik Sutan Syahrir yang diusung menjadi presiden oleh sekelompok pihak, namun pada akhirnya Syahrir menilai Soekarno lebih pantas karena dianggap sebagai representasi pemimpin.

Menurut Willy, prinsip yang sama juga dipegang oleh Paloh. Paloh ingin menciptakan suasana politik yang baik yang tidak terbatas pada lingkaran pertemanan atau lingkup internal partai saja.

"Kemudian ada equal opportunity why not the best, kenapa yang tidak lebih yang memimpin kita?" kata Willy.

"Kalau toh ada dari sumber dari akademisi, dari businessman, dari dosen, dari jurnalis, dari ulama, dari pegiat sosial, dari aktivis. Toh tidak terbatas pada kader semata," sambungnya.

Di sisi lain, Willy juga mengingatkan bahwa Partai NasDem adalah partai yang baru berusia 10 tahun. Hal ini berbeda dengan PDIP yang sudah berusia 50 tahun dan telah mumpuni dalam mencetak kader-kader berkualitas.

Karena itulah, menurut Willy, lihatlah pula partai-partai yang menyediakan panggung bagi non-kader. Apalagi karena yang diusung adalah tokoh dengan rekam jejak pemimpin yang baik seperti Anies Baswedan.

"Orang seperti Anies bukan pengurus partai tetapi memiliki kapasitas, memiliki rekam jejak, memiliki kapabilitas untuk menjadi pemimpin. Nah ini bicara tentang point of view, bagaimana perspektif di dalam melihat sebuah realitas dan berjiwa besar melihat memberikan kendaraan kepada orang untuk menumpanginya," tandasnya.


 

***

tags: #megawati soekarnoputri #surya paloh #pdi perjuangan #partai nasdem

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI