TNI AL Gelar “Wayang Orang” bareng Polri, Upaya Bersama Lestarikan Budaya Indonesia

Pagelaran yang diselenggarakan TNI AL ini dalam rangka Memperingati hari Dharma Samudera.

Senin, 16 Januari 2023 | 16:56 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Aksi kompak para petinggi TNI dan Polri tampak dalam pagelaran Wayang Orang "Pandowo Boyong" yang diselenggarakan, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu. (15/01/2023)
 
Pagelaran yang diselenggarakan TNI AL ini dalam rangka "Memperingati hari Dharma Samudera". Gelaran ini berkolaborasi dengan Laskar Indonesia Pusaka (LIP) yang didirikan oleh Jaya Suprana dan grup Wayang Orang Bharata.

Kegiatan yang melibatkan pejabat utama TNI AL, TNI AD, TNI AU, dan Polri ini, menampilkan aktor utama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang berperan sebagai tokoh Bima Sena dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Prabu Puntadewa

BERITA TERKAIT:
BAZNAS Gandeng TNI AL Salurkan Paket Logistik Keluarga bagi Masyarakat di Banten
Kementerian ESDM KajI Permintaan Pemutihan Tunggakan BBM TNI AL
Wali Kota Semrang Agustina Apresiasi Fasilitas Mudik-Balik Gratis dari TNI AL
Seorang Oknum TNI AL Diduga Habisi Nyawa Jurnalis Wanita
Dua Oknum TNI AL Divonis Penjara Seumur Hidup terkait Kasus Penembakan Bos Rental Mobil

Kemudian, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali berperan sebagai Batara Baruna, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Batara Brama, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Begawan Abiyasa, dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono sebagai Dewi Nagagini.

Panglima TNI Yudo Margono menyebut tujuan kegiatan Wayang Orang ini tidak lain menyangkut soal pelestarian budaya.

"Ini tentunya kita bersama sama juga akan melestarikan budaya asli Indonesia yaitu budaya kesenian wayang, yang merupakan kesenian asli Indonesia," kata Yudo Margono, usai acara

Yudo menambahkan bahwa pagelaran ini juga merupakan bentuk kerja sama antara TNI dan Polri. Ia menyebut TNI-Polri juga harus bekerja sama dalam mengabadikan budaya-budaya Indonesia.

"Ini sinergitas TNI-Polri, selain menjaga kedaulatan keamanan, melindungi tumpah darah Indonesia, juga sinergitas TNI-Polri melestarikan budaya asli Indonesia," jelasnya

Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga mengaku bangga lantaran ikut serta dalam pagelaran tersebut. Ia menyebut Wayang Orang ini sebagai kegiatan yang luar biasa.

"Pagelaran ini luar biasa, karena Panglima dan seluruh staf dan perwira tinggi lain dari semua angkatan ikut bergabung," kata Listyo

Dia berharap nantinya pagelaran ini bakal semakin meningkatkan sinergitas antar TNI-Polri. Sebab, Listyo menyebut ada banyak bilai filosofis dalam kegiatan ini.

"Tentunya mudah-mudahan sinergitas TNI-Polri betul-betul memperkokoh program-progam kebijakan dari negara, pemerintah dalam rangka mengawal, mendukung dan mensejahterakan dan membangun Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera," terang Listyo.

Sementara itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo melontarkan pujian atas digelarnya pentas Wayang Orang ini. Menurutnya, pagelaran ini tidak hanya menunjukkan soliditas dan sinergitas TNI-Polri dalam menjaga kedaulatan, pertahanan, dan keamanan bangsa, melainkan juga dalam memajukan seni dan budaya bangsa

"Wayang Orang ini menceritakan tentang lakon Pandawa Boyong dimana ketika lima orang ksatria bersaudara boyongan (pindah) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura untuk memerdekakan diri dari kekuasaan Kurawa. Mereka kemudian harus berperang melawan Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar dan memiliki persenjataan lebih banyak. Namun berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik, Pandawa dapat memenangkan perang," tutur Bamsoet.

Dia menambahkan pagelaran Wayang Orang ini juga mengandung pesan moral untuk mengajak masyarakat agar lebih memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila. Bahkan sosok dalam Pandawa Lima pun relevan dengan semangat dan nilai-nilai Pancasila.

"Pagelaran Wayang Orang ini menjadi salah satu wujud konkret dalam merawat dan mentransformasikan ideologi Pancasila dari rumusan ideal abstrak menjadi praktik kolektif kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Mengingat Pancasila sebagai sistem nilai dan ideologi negara bukan sekadar bahan untuk dihafal atau dimengerti saja. Melainkan perlu diterima dan dihayati, serta dipraktekkan sebagai kebiasaan. Salah satunya bisa melalui pagelaran seni dan budaya," pungkasnya

***

tags: #tni al #wayang orang #pandowo boyong

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI