Penyaluran Kredit Baru Perbankan di Akhir Tahun 2022 Terindikasi Meningkat

Tidak hanya penyaluran kredit baru saja yang mengalami peningkatan, namun permintaan pembiayaan korporasi pada Desember 2022 juga terindikasi meningkat.

Rabu, 18 Januari 2023 | 21:38 WIB - Ekonomi
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, penyaluran kredit baru yang dilakukan oleh perbankan pada Desember 2022 terindikasi mengalami peningkatan.

Hal itu terlihat dari laporan survei Permintaan dan Penawaran perbankan Bank Indonesia (BI).

BERITA TERKAIT:
Sumanto Minta Perbankan Salurkan KUR Bunga Rendah ke UMKM Jateng
Kebijakan Baru Devisa Hasil Ekspor SDA Berlaku Maret 2025, Airlangga Prediksi Dampak Besar bagi Perbankan
Sumarno Minta Perbankan Bantu Wujudkan Program Swasembada Pangan
Petani Ditantang Berproduksi di Luar Musim, Institusi Perbankan Siap Dampingi
OJK Terbitkan POJK Nomor 15 Tahun 2024 untuk Perkuat Perbankan

Direktur Eksekutif????? Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Rabu (18/1/2023) mengungkapkan peningkatan penyaluran kredit baru itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 77,7 persen, lebih tinggi secara signifikan dari SBT pada bulan sebelumnya sebesar 58,6 persen.

SBT merupakan jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100 persen), selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.

Menurut Erwin faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru dalam periode tersebut, yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

Tidak hanya penyaluran kredit baru saja yang mengalami peningkatan, namun permintaan pembiayaan korporasi pada Desember 2022 juga terindikasi meningkat.

Hal itu kata Erwin tercermin dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 21,5 persen, lebih tinggi dari SBT November 2022 sebesar 13,2 persen.

Mayoritas sumber pembiayaan, disebut Erwin bersumber dari dana sendiri, diikuti oleh pinjaman/utang dari perusahaan induk, pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri.

Sedangkan pada sisi rumah tangga, jelas Erwin permintaan pembiayaan baru juga terindikasi tumbuh positif pada Desember 2022. Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan.

Sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, ujar Erwin antara lain berasal dari koperasi dan leasing.

***

tags: #perbankan #penyaluran kredit #bank indonesia

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI