Ratusan Kucing Terkurung dalam Sebuah Rumah Kotor, Ditemukan Pula Mayat Sepasang Suami-Istri

KUASAKATACOM, New York - Polisi Kota New York melakukan pemeriksaan di sebuah rumah di Cordial Road dan menemukan pasangan pria dan wanita berusia 50-an tewas di kamar tidur mereka. 

Diyakini keduanya telah meninggal sejak beberapa hari lalu. Tidak ada tanda-tanda tindak kriminalitas dalam kematian tersebut. 

BERITA TERKAIT:
Tiga Mahasiswa Padang Cekoki Kucing dengan Soju, Habis Diserang Cat Lover 
Kisah Heroik Nabila Febrianti, Bocah SD yang Kakinya Terlindas Truk hingga Diamputasi Demi Selamatkan Kucing
Dispertan Kota Semarang Pastikan Kucing di Sampangan Tak Terpapar Rabies
Damkar Evakuasi Kucing Milik Warga Gunungpati Semarang yang Diduga Terjangkit Rabies
Penyebab Kucing Mati di Jakarta Kini Terkuak, Ini Sebabnya 

Kepala Kepolisian Yorktown Robert Noble menyatakan hingga kini masih menginvestasi kematian pasangan itu. 

SPCA Westchester mengatakan menerima "panggilan darurat" dari polisi Yorktown yang juga menemukan 150 kucing di dalam rumah, hidup dalam kotoran di rumah "bobrok" tempat mayat ditemukan.

kucing-kucing tersebut tinggal di setiap ruangan, termasuk dinding dan langit-langit, di rumah, kata kelompok penyelamat hewan. 

"Kondisinya benar-benar mengerikan," tulis SCPA di Facebook Kamis dalam sebuah unggahan yang menyertakan gambar berbagai kucing yang diselamatkan dari kediaman tersebut.

Setidaknya 70 kucing telah diangkut ke SCPA Westchester. kucing-kucing itu, yang tampaknya adalah keturunan ras Abyssinian, kemungkinan besar tidak mendapat makan dan minum selama beberapa hari, kata organisasi kesejahteraan hewan.

Banyak kucing menderita berbagai kondisi kesehatan, termasuk masalah pernapasan bagian atas, infeksi mata dan kulit, malnutrisi, dehidrasi, dan cedera lebih parah lainnya, tambah SCPA. Beberapa kucing juga diyakini sedang hamil. 

Direktur Pengembangan, Lisa Bonnano mengatakan kucing-kucing itu luar biasa bersosialisasi dan bersikap manis, terlepas dari kondisi tempat mereka ditemukan.  

"Biasanya mereka takut ketika datang dari situasi seperti ini karena mereka belum banyak berinteraksi dengan manusia," jelasnya.