Penyebaran Penyakit LSD Tak Pengaruhi Stok Daging di Boyolali
Kasus LSD di Boyolali dampaknya belum signifikan karena persentase yang terkena dengan populasi ternak sapi masih sedikit.
Kamis, 16 Februari 2023 | 13:05 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Boyolali – Stok daging di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dipastikan aman meski terdapat penyebaran penyakit kulit bentol atau Lumpsy Skin Disease (LSD). Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati di Boyolali.
Suci mengatakan, kasus suspek LSD di Boyolali sudah menyebar ke 20 kecamatan dari 22 kecamatan di Boyolali dan dua wilayah yang masih bebas kasus LSD yakni Selo dan Sawit. Meski begitu, ia menyebut, balum ada dampak signifikan akibat penyebaran penyakit LSD tersebut.
BERITA TERKAIT:
Disnakkan Boyolali Sebut Kasus Penyakit LSD pada Ternak Berkurang
Alhamdulillah, 76 Ekor Sapi di Boyolali Sembuh dari Penyakit LSD
Penyebaran Penyakit LSD Tak Pengaruhi Stok Daging di Boyolali
Antisipasi Penyakit LSD, Pemkab Sukoharjo Tingkatkan Pengawasan di Pasar Hewan
Ratusan Sapi Terserang Penyakit Kulit Benjol, Pemkab Sragen Lakukan Sejumlah Penanganan
"Kasus LSD di Boyolali dampaknya belum signifikan karena persentase yang terkena dengan populasi ternak sapi masih sedikit," terangnya dikutip, Kamis (16/2/2023).
Lusia Dyah Suciati mengatakan populasi hewan ternak sapi di Boyolali hingga Februari ini mencapai 160.431 ekor yang terdiri atas sapi potong sebanyak 99.727 ekor dan sapi perah 60.604 ekor.
"Sehingga, persediaan daging menjelang Ramadan tahun masih aman. Kami berharap kasus LSD di Boyolali segera teratasi sehingga tidak sampai menurunkan stok daging memasuki Ramadhan," ujarnya.
Untuk menangani kasus LSD di Kota Susu, kata dia, Disnakkan Boyolali sudah melakukan penanganan dengan cara pengobatan ternak berdasarkan laporan masyarakat.
Pihaknya juga melakukan sosialisasi ke daerah kecamatan yang memang banyak sekali laporan LSD atau masuk zona merah LSD seperti di Kecamatan Juwangi, Wonosamodro, Andong, Simo, Cepogo, Boyolali kota dan Mojosongo.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakkan Boyolali, Afiany Rifdania. Ia menyebut, jumlah kasus suspek LSD di daerah ini, hingga Rabu (15/2), bertambah 67 kasus sehingga totalnya menjadi 1.417 kasus.
Afiany menerangkan, jumlah tersebut ada yang dinyatakan positif 32 ekor. Ternak sembuh dari LSD sebanyak 34 ekor dan sisa kasus suspek menjadi 1.383 ekor. Pihaknya dalam penanganan kasus LSD di Boyolali selain melakukan pengobatan dan sosialisasi kepada masyarakat juga melaksanakan vaksinasi untuk ternak yang sudah sehat.
Jumlah hewan ternak sapi yang sudah dilakukan vaksinasi untuk mengantisipasi penyakit LSD ada sebanyak 3.717 sasaran (ekor) yang tersebar di 22 wilayah kecamatan di kabupaten itu.
"Penanganan hewan ternak yang terserang LSD dilakukan pengobatan karena penyebab virus dan membutuhkan daya tahan tubuh ternak yang baik. Jadi perlu bantuan masyarakat peternak dari sisi manajemen pakan dan kebersihan kandang. Sehingga, ternak yang sakit segera pulih dan yang sehat tidak terkena virus LSD,” tukasnya.
***tags: #penyakit lsd #daging #pemkab boyolali
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Diresmikan Kapolri, 28 SPPG Diharapkan Penuhi 96.000 Penerima Manfaat
18 Juli 2025

Menag dan Gubernur Sultra Bahas Rencana Pendirian Asrama Haji
18 Juli 2025

Satu Orang Tewas dalam Kecelakaan di Jaksel
18 Juli 2025

Sebanyak 461 Pemuda di Indonesia Ikuti Program Magang ke Jepang
18 Juli 2025

Kanim Wonosobo Gelar Operasi Serentak TKA WIRAWASPADA, Ini Hasilnya
18 Juli 2025

Polisi Sita 351 Kontainer terkait Kasus Tambang Batu Bara Ilegal di IKN
18 Juli 2025

KPK Dampingi Agustina Gerak Cepat Benahi Internal Pemkot Semarang
18 Juli 2025

Bupati Paramitha Luncurkan Penyaluran CPP untuk Bantuan Pangan Beras Tahun 2025
18 Juli 2025