Lika-Liku Wisudawati Unika Harus Bagi Waktu Antara Basket dan Akademik

Kuliah ditempuh 3,5 tahun.

Sabtu, 18 Maret 2023 | 20:38 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang - Unika Soegipranata Semarang mewisuda 649 lulusan dalam wisuda periode I tahun 2023, pada Sabtu (18/3). 

Dalam wisuda kali ini ada salah satu kisah perjuangan mengharukan dari seorang wisudawati. Ia bernama Joan Putri Callista (21). 

BERITA TERKAIT:
Lika-Liku Wisudawati Unika Harus Bagi Waktu Antara Basket dan Akademik
Sebelum Bunuh Diri Loncat dari 18 Apartemen, Mahasiswa UI Sampaikan Wasiat 
Tiga Hari Jelang Wisuda, Mahasiswa UI Bunuh Diri Lompat dari Lantai 18 Apartemen 
Bermodal Lukisan, Raffi Nanda Selesaikan Studi di Unnes dengan IPK 3.9
Rektor Unnes Ingatkan 1.602 Lulusan Tentang Jaga Nama Baik Diri Sendiri hingga Almamater

Joan mengaku dalam kuliahnya selama 3,5 tahun di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Hukum dan Komunikasi harus bisa membagi waktu antara latihan basket dan kuliah akademik. 

"Selama ini harus bisa membagi waktu. Pagi jam 05.00 sampai 06.30 wib harus latihan basket. Setelah itu harus sudah berangkat karena kuliah jam 07.30," kata gadis kelahiran Tangerang 20 Juli 2001 silam ini. 

Belum lagi, kata dia, ia juga harus merelakan tak kuliah karena mengikuti sejumlah ajang pertandingan baik skala provinsi maupun nasional. Hal ini dilakukannya semata demi mengharumkan nama Kampus Ungu, Unika Soegijapranata

"Saya berulang kali ikut ajang pertandingan, seperti Liga mahasiswa Nasional di Jakarta, Pekan Olahraga mahasiswa Nasional di Padang, Porprov Banten dan lain-lain," bebernya. 

"Karena banyak agenda kegiatan pertandingan, saya banyak tidak hadir kuliah dan harus mengulangi Pembekalan Terpadu mahasiswa Baru (PTMB). Saya jadinya harus mengulangi mata kuliah tertentu karena nilainya jelek dan mengulang PTMB," sambung dia. 

Meski harus mengulang mata kuliah dan PTMB, hal tersebut tak membuatnya pantang menyerah menyelesaikan perkuliahan. Ia yang sempat cedera karena pertandingan, malah makin semangat membuktikan bahwa berprestasi di dunia olahraga juga bisa berprestasi dalam akademik.

"Saya selesai kuliah dalam 3,5 tahun. kuliah hanya sampai semester 7 dengan IPK 3,80," ucapnya. 

Dia mengaku bersyukur adanya Surat Keputusan (SK) Rektor Unika tentang dispensasi presensi kehadiran mahasiswa atlet yang bertanding. Sebab hal ini menolongnya kuliahnya lancar hingga lulus kuliah

"Saya pernah dalam satu semester full tanding. Sampai-sampai absen enggak tertolong. Saya sempat engga bisa ujian. Beruntung kemudian ada SK Rektor soal dispensasi presensi jadinya kuliah saya lancar sampai sidang kelulusan kemarin Januari 2023," imbuhnya. 

Selain itu, kata dia, dosen pembimbing tak mempersulit dirinya dalam bimbingan skripsi.

"Dosen pembimbing baik sekali. Biasanya kan mahasiswa yang nyesuaikan waktu dosen. Tapi ini malah dosen berkenan sesuaikan waktu saya," tandas dia. 

Rektor Unika Ferdinandus Hindiarto mengapresiasi kiprah Joan dalam olahraga dan akademik. Oleh karena itu dirinya menerbitkan SK Rektor tentang dispensasi presensi. 

"Harus ada SK Rektor yang memberi dispensasi karena mereka bertanding membawa nama Unika. Kan aneh, tanding bawa nama Unika malah ndak bisa ujian atau malah kena sanksi," kata Ferdi.

***

tags: #wisuda #semarang #mahasiswa #unika soegijapranata #kuliah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI