Yayasan Sindrom dan Gambaran Brand Gelar Seminar Mengenal serta Peduli CDLS

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan CdLS semakin dikenal di Indonesia, sehingga mengundang banyak keterlibatan ahli.

Kamis, 23 Maret 2023 | 19:24 WIB - Kesehatan
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang- Yayasan Sindrom Cornelia Indonesia bekerja sama dengan Gambaran Brand menggelar seminar "Mengenal dan Peduli CDLS" di Ruang Theater, Gedung Thomas Aquinas, Kampus 1 Unika Soegijapranata, Bendan Duwur, Semarang, belum lama ini.

Seminar ini adalah salah satu dari rangkaian kegiatan XTREME IMPACT 2023 yang juga diselenggarakan oleh Gambaran Brand bekerja sama dengan Yayasan Sindrom Cornelia Indonesia.

BERITA TERKAIT:
HUT ke-476 Kota Semarang, SIEGA Unika Gelar Seminar Digitalisasi
Dekan FK Unika Berganti, Jonsinar Kejar Predikat Baik Sekali di 2025
Unika Soegijapranata Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT
Sering Dicurhati Temannya, Nadiya Nafia Ingin Menjadi Psikolog
Unika Soegijapranata Gelar "SCU Fair", Ada Pameran Pendidikan hingga Hiburan Musik

Kegiatan yang diprakarsai oleh Arto Biantoro, salah satu pengawas Yayasan Sindrom Cornelia Indonesia sekaligus aktivitas brand lokal Indonesia ini diawali dengan perjalanannya dan salah satunya temannya bersepeda sepanjang 480 Km dari Jakarta dengan perhentian di Cirebon dan Pekalongan dimulai pada 17 Maret dan sampai di Semarang pada 19 Maret 2023 lalu. 

Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan Sindrom Cornelia de Lange Syndrome (CdLS) ke semua tempat yang di singgahi selama kegiatan XTREMPE IMPACT 2023. 

Terpilih sebagai salah satu perguruan tinggi yang dapat berkontribusi dalam gerakan ini, Rektor Unika  Dr Ferdinandus Hindiarton menegaskan bentuk kepedulian Unika kepada orang tua dan penyandang CdLS sesuai dengan semangat "Talenta Pro Patria et Humanitate.” 

“Kampanye juga akan dilakukan untuk menyasar kepada para mahasiswa sebagai bentuk pendalaman terkait CdLS,” kata Ferdi, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/2/2023).

Seminar ini menghadirkan empat orang narasumber, yaitu: dr. Indra Adi Susianto, Msi. Med, Sp. OG, salah satu dosen Fakultas Kedokteran Unika; Dyah Wulandari, Ph. d, salah satu dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian Unika; Dian Kurniawati sebagai orang tua dari penyandang CdLS; dan dr. Riza Sahyuni, M. Kes, Sp. A(K) sebagai dokter spesialis anak.

Dyah menjelaskan bahwa CdLS disebabkan karena adanya mutasi yang kurang lebih terjadi pada 7 gen, yang dapat menyebabkan adanya gejala CdLS dengan mengganggu fungsi kompleks cohesin, yaitu protein yang dibutuhkan untuk perkembangan bayi sebelum lahir. 

Dyah menambahkan, Unika sebagai salah satu perguruan tinggi yang ikut terlibat sudah memiliki alat untuk memantau gejala molekuler yang dapat mengetahui letak di gen mana mutasi itu terjadi, sehingga dapat lebih dini untuk mengetahui gejala CdLS dan termasuk dalam kondisi ringan atau berat. 

Salah satu orang tua penyandang CdLS, Miranti, merasa bahwa mengasuh anak dengan kebutuhan khusus merupakan anugerah baginya. 

“Karena anak ini dilahirkan suci, jadi selama dia hidup sampai akhir hayatnya dia murni tidak ada dosa. Bukankah itu suatu keuntungan kita sebagai orang tua? Karena nanti sampai meninggal, akan dipertanggung jawabkan bagaimana cara mendidik anak. Tapi ketika mengurus anak yang spesial ini, surga jaminan untuk kita,” jelas Miranti sambil memberikan semangat kepada para orang tua penyandang CdLS yang lainnya. 

Ia juga menambahkan bahwa penderita CdLS yang sekarang ia asuh bukanlah anak kandungnya, melainkan anak dari sepupunya. Sebelumnya beliau juga sudah diperingati oleh seorang dokter, tapi ia menganggapnya sebagai bisikan Tuhan dari orang lain agar ia siap secara mental. 

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan CdLS semakin dikenal di Indonesia, sehingga mengundang banyak keterlibatan ahli pangan, psikolog, dan dokter anak agar mampu membuka jalan bagi para orang tua penyandang CdLS mendapatkan dukungan dan bantuan semua pihak. Banyaknya pihak yang terlibat harapnya juga akan menemukan penelitian baru yang dapat memperpanjang masa dan memperbaiki kualitas hidup anak-anak penyandang CdLS.

***

tags: #unika soegijapranata #fakultas kedokteran #yayasan sindrom cornelia indonesia #sindrom cornelia de lange syndrome (cdls) #dokter anak

Email: redaksi@kuasakata.com

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI