Baju Harga Jutaan Hanya Dijual Mulai Rp20.000 Jadi Alasan Thrifting Digemari
“Sebenarnya dari kalangan mana saja, cuma memang terbanyak dari kalangan muda. Mereka pintar-pintar sekali dalam memilih baju bekas ya, nawarnya juga pintar,” ujarnya.
Sabtu, 01 April 2023 | 11:20 WIB - Ekonomi
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta - baju bekas impor atau thrifting menjadi tren yang digemari anak muda meski sudah dilarang oleh pemerintah. Alasan pemerintah melarang industri ini karena aktifitas ini dapat mematikan pengusaha lokal.
Masyarakat bisa mendapatkan baju-baju dari berbagai merk seperti Uniqlo, H&M, Zara dan lain sebagainya, dengan desain yang menarik, namun harganya sangat murah berkisar antara Rp 20.000-100.000.
BERITA TERKAIT:
Uni Eropa Perketat Regulasi Impor Jalur Darat dan Kereta Api Mulai April 2025
Tak Sesuai Peruntukan, 453 Ton Bahan Baku Pakan Ikan Impor Disegel KKP
Zulhas Sebut Pemerintah akan Berhenti Impor Pangan Mulai Tahun Depan
Realita Gula Indonesia yang Tidak Semanis Rasanya
80 Persen Konsumi Susu Dalam Negeri Dikuasai Impor dari Australia dan Selandia Baru
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Menkop UKM, Teten Masduki mengungkapkan peminat pakaian dan baju bekas impor ilegal paling banyak berasal dari kalangan muda. Hal ini lantaran mereka bisa mendapatkan baju dengan berbagai desain yang unik, serta merek ternama, namun dengan harga yang sangat murah.
"thrifting ini peminatnya banyak, banyaknya itu dari kalangan muda. Masyarakat masih lebih menyukai brand ternama tapi sensitif harga," ujar Teten dalam diskusi terbatas bersama wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (13/3).
Hal itu diamini salah satu pedagang baju impor Pasar Senen Ladono. Dia membenarkan bahwa pembeli yang menjajaki tokonya kerap merupakan kalangan anak muda. Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga umur 20 tahun ke atas.
Dia mengatakan, biasanya mereka mencari baju-baju dengan desain unik dan bertema vintage. Selain itu, dia menuturkan bahwa kalangan muda sangat pintar mencari produk baju bekas yang masih sangat bagus dengan harga yang murah.
“Sebenarnya dari kalangan mana saja, cuma memang terbanyak dari kalangan muda. Mereka pintar-pintar sekali dalam memilih baju bekas ya, nawarnya juga pintar,” ujarnya.
Dia mengatakan, pembeli kalangan muda tersebut bisa mengeluarkan dana sekitar Rp 300.00 hingga Rp 500.000 setiap kali membeli di tokonya. Mereka sudah bisa mendapatkan banyak baju dengan dana tersebut.
tags: #impor #baju bekas #thrifting
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Menko Zulhas: Sampah Bisa Jadi Energi Baru, TPST Bantar Gebang Contohnya
19 Maret 2025

Sakit Hati Dipecat, Julian Seran Nekat Curi Uang Rp 57 Juta dari Money Changer
19 Maret 2025

Rooms Inc Semarang Gelar Nobar Indonesia vs Australia, Tamu Cukup Bayar Rp 200.000
19 Maret 2025

Kemensos Bahas Usulan Pahlawan Nasional 2025, 10 Nama Masuk Daftar
19 Maret 2025

Pemprov Jateng Raih Penghargaan KPK atas Capaian Tertinggi MCP
19 Maret 2025

Ifan ‘Seventeen’ Jadi Dirut PFN, KPK Ingatkan Kewajiban Lapor LHKPN
19 Maret 2025

Dua Mantan Polisi Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Pemerasan DAK SMK
19 Maret 2025

BPKH Serahkan Bantuan Alat Kesehatan ke Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta
19 Maret 2025

Bupati Sragen Soroti Pembangunan Daerah untuk Entaskan Kemiskinan
19 Maret 2025

Seorang Pemotor Tewas akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Jakbar
19 Maret 2025