Disnakkan Boyolali Sebut Kasus Penyakit LSD pada Ternak Berkurang

Kasus LSD pada ternak sapi penularannya tidak seperti Penyakit Mulut dan Kuku.

Senin, 03 April 2023 | 15:57 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Boyolali - Kasus penyakit kulit bentol pada sapi atau Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mulai berkurang. Hal tersebut disampaikan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Dari laporan masyarakat, kasus LSD pada sapi biasanya rata-rata sekitar 200 ekor per hari, tetapi kini mulai berkurang rata-rata di bawah 50 ekor per hari, kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakkan Kabupaten Boyolali drh Afiany Rifdania, di Boyolali, Senin.

BERITA TERKAIT:
Disnakkan Boyolali Sebut Kasus Penyakit LSD pada Ternak Berkurang
Alhamdulillah, 76 Ekor Sapi di Boyolali Sembuh dari Penyakit LSD
Penyebaran Penyakit LSD Tak Pengaruhi Stok Daging di Boyolali
Antisipasi Penyakit LSD, Pemkab Sukoharjo Tingkatkan Pengawasan di Pasar Hewan
Ratusan Sapi Terserang Penyakit Kulit Benjol, Pemkab Sragen Lakukan Sejumlah Penanganan

Kepala Disnakkan Lusia Dyah Suciati menerangkan bahwa kasus LSD pada ternak sapi di Boyolali berdasarkan laporan mulai berkurang penambahannya, tetapi mungkin juga para peternak sebagian tidak mau melaporkannya.

Karena, kasus LSD pada ternak sapi penularannya tidak seperti penyakit mulut dan kuku (PMK). Jadi jika satu kandang berisi 5 ekor ternak tidak semua tertular, mungkin hanya satu dua ekor saja.

Populasi hewan ternak sapi di Boyolali hingga kini masih aman 160.431 ekor yang terdiri atas sapi potong sebanyak 99.727 ekor, dan sapi perah 60.604 ekor. Pihaknya berharap populasi sapi tahun ini bisa naik sekitar 20 persen.

Menurut dia, berdasarkan laporan jumlah suspek kasus LSD di Boyolali per tanggal 27 Maret bertambah 39 kasus, sehingga total menjadi 2.043 kasus suspek, sedangkan yang dinyatakan positif cek laboratorium sebanyak 32 kasus.

Dia menyebutkan, sisa suspek kasus LSD di Boyolali hingga saat ini mencapai 1.967 kasus atau ekor sapi. Sedangkan, hewan ternak yang sudah dinyatakan sembuh dari LSD juga sudah ratusan ekor.

Kendati demikian, Disnakkan setempat terus mengoptimalkan penanganan penyakit LSD atau penyakit kulit berbentol yang menyerang hewan ternak sapi di daerah ini, dengan cara pengobatan dan vaksinasi.

"Kami tangani dengan melakukan pengobatan bagi ternak yang sakit dan melaksanakan vaksinasi pada ternak yang sehat untuk mengantisipasi adanya penularan menyakit kulit berbentol pada sapi ini," katanya pula.

Pihaknya sudah melakukan vaksinasi terhadap sapi yang sehat sebanyak 4.300 ekor, dan kemudian mendapat pasokan vaksin lagi sebanyak 1.000 dosis khusus untuk Desa Korporasi Sapi (DKS) di Kecamatan Andong.

Vaksin 1.000 dosis disuntikkan ternak sapi di lima desa, yakni Kunti, Kedungdowo, Pakang, Beji, dan Kadipaten. Setiap desa akan mendapatkan jatah vaksin sebanyak 200 dosis.

***

tags: #penyakit lsd #penyakit mulut dan kuku #disnakkan #boyolali #menurun

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI