Keji! Pengasuh Ponpes di Batang Bertindak Asusila pada Santriwati, Modus Dinikahi Siri tapi Tanpa Saksi 

Modus yang dipakai adalah para santriwati yang cantik dipanggil ke sebuah ruangan. Dalam ruangan tersebut, santriwati dibilang masa depan tidak bagus.

Kamis, 06 April 2023 | 20:25 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Batang - Sebuah pondok pesantren menjadi tempat tindak Asusila yang dilakukan oknum pengasuh terhadap santriwatinya. Ponpes tersebut berada di Desa Wonosegoro, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang

Hal ini bermula dari lima orang santriwati yang melapor. Namun kemudian jumlah santri yang melapor bertambah delapan orang. Kemungkinan jumlahnya masih bertambah. 

BERITA TERKAIT:
Rombongan Ibu-ibu Naik Odong-odong di Batang Ditabrak Truk, Belasan Terluka
Ngopi Bareng Sopir Truk di Batang, Ganjar Titip Pesan Jangan ODOL
Pertanyaan Anak Muda Batang Bikin Ganjar Ingat Ngamuk di Jembatan Timbang
Bawaslu Tertibkan 3.977 APK karena Langgar Aturan 
Satu Warga Batang Terinfeksi Covid-19, Pemkab Imbau Terapkan Prokes 

Puluhan personel kepolisian lantas melakukan penggeledahan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pada Rabu (5/4/2023). Proses olah TKP berlangsung mulai 08.30 hingga 13.30 WIB, dan pelaku sudah diamankan di Polres Batang.

Seorang korban berinisial S (16) mengaku, tiga kali diperlakukan tak senonoh oleh pengasuhnya. Modus yang dipakai adalah para santriwati yang cantik dipanggil ke sebuah ruangan. Dalam ruangan tersebut, santriwati dibilang masa depan tidak bagus.

Lalu untuk mencegah sial, para santriwati harus dinikahi. Proses pernikahan siri hanya dilakukan antara pengasuhnya dan dirinya, tanpa saksi. Prosesi pernikahan pun hanya bersalaman lalu mengucap ijab kabul.

Sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan  dan Tim Dokkes Polres Batang yang melakukan visum terhadap santriwati ponpes tersebut.

"Terkait kasus tersebut benar terjadi, saat ini masih dalam penyelidikan kami, untuk selanjutnya kalau sudah terang benderang akan kami sampaikan," ujar Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun. 

Kades Wonosegoro, Solichin, membenarkan ada penyitaan barang bukti oleh kepolisian. Ia menjadi saksi dan melihat ada penyitaan sekitar 12 barang bukti.

Solichin mengatakan, dirinya tidak begitu kenal dengan oknum pengasuh pondok pesantren tersebut. Ia mengaku hanya bertemu ketika pengasuh salat jumat.

"Santrinya dari luar semua, warga sini enggak ada yang mondok di sini."

"Rata-rata dari luar dari daerah Batang, Pekalongan, kebanyakannya Pekalongan, Kajen," terangnya.

Pihak warga sendiri enggan memondokkan anaknya di ponpes tersebut karena tidak diperbolehkan pulang.

***

tags: #batang #pengasuh #asusila #pondok pesantren #santriwati

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI