Ditemukan Tewas Membusuk di Lift Bandara Kualanamu, Keluarga Ungkap Kronologi Kejadian 

Asiah datang bersama sang kakak, yang merupakan orangtua si keponakan. Mereka tiba di Bandara Kualanamu sekitar pukul 19.30 WIB.

Senin, 01 Mei 2023 | 09:53 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Medan - wanita yang tewas terjepit hingga ditemukan telah membusuk di lift Bandara Kualanamu membeberkan kronologi kejadian nahas tersebut. Korban Asiah Shinta Dewi Hasibuan hari itu datang ke bandara untuk mengantarkan keponakan yang akan berangkat ke Malaysia. 

Asiah datang bersama sang kakak, yang merupakan orangtua si keponakan. Mereka tiba di Bandara Kualanamu sekitar pukul 19.30 WIB.

BERITA TERKAIT:
Usai Daki Gunung Muria, Wanita asal Kudus Malah Ditemukan Tewas
Pembunuhan Wanita di Hotel Semarang, Polisi: Pelaku Bayar Rp 600 Ribu, Kecewa “Layanan” Korban
Wanita di Bawen Ditemukan Tewas dengan Bekas Pukulan Benda Tumpul
Hamil Delapan Bulan, Seorang Wanita Asal Banjarnegara Ditemukan Tewas di Bergas Semarang
Wanita Tewas Usai Pingsan di Toilet Alun-alun Kota Magelang

"Sebenarnya begini, itu kan awalnya adik saya, adik kandung saya. Biar saya luruskan namanya Asiah Shinta Dewi Hasibuan. Jadi dia mengantar keponakan kami yang akan pergi ke Malaysia, jadi dia bersama kakaknya, adik saya juga mengantar keponakan ini ke bandara, jadi sampai di bandara itu sekitar jam 19.30 WIB," kata kakak kandung korban, Raja Hasibuan saat ditemui di rumah duka, Minggu (30/4/2023).

Sesampainya di bandara, keduanya kemudian menemani keponakannya check-in. Setelah selesai, Asiah bersama kakaknya kemudian turun ke lantai satu dan kembali ke mobil di parkiran untuk pulang.

Ketika di mobil, keponakan tersebut menelpon Asiah dan memintanya kembali ke lokasi check-in karena ada yang ingin disampaikan. Asiah kemudian pergi sendiri, dan kakaknya yang merupakan orang tua dari keponakan tersebut menunggu di mobil.

Asiah diketahui memakai lift yang berada di sisi kiri pintu masuk Bandara Kualanamu. Saat di dalam lift sekitar pukul 20.15 WIB, Aisiah menelepon keponakan tersebut dan mengaku terjebak di dalam lift.

Itu merupakan komunikasi terakhir Asiah dengan keluarga. Keponakan Asiah kemudian menelpon orang tuanya yang menunggu di mobil dan meminta agar mengecek kondisi Asiah dengan meminta bantuan dari sekuriti Bandara Kualanamu.

"Nah yang anehnya, itu kan kami begitu, nah ini supaya berita ini jangan asal-asal ya kan, setelah kejadian itu keponakan kami itu menelpon mamaknya 'Ma itu kok Bu Ci nggak sampai-sampai, tadi dia bilang terjebak di lift, coba lah ma tolong mamak apakan ke bagian sekuriti nya," ucapnya.

Mereka kemudian bersama sekuriti mengecek ke lift yang diduga Asiah terjebak. Karena tidak ditemukan, mereka meminta agar CCTV di dalam lift diputar untuk mengetahui keberadaan isiah, namun petugas saat itu tidak mau dengan dalih banyak prosedur dan hanya menampilkan CCTV Asiah saat memasuki lift.

"Hanya sekedar begitu dilihat di lift, dilihat kosong ya nggak ada lagi udah, jadi kami minta CCTV, tapi mereka banyak prosedur atau gimana, itu kan titiknya sudah tahu, kalau titiknya di lift, jadi ngapain kita ke mana-mana lagi, harusnya CCTV buka di lift, ketahuan," ujarnya.

Raja menyebutkan, keluarga menilai upaya pencarian dari petugas saat itu tidak maksimal. Hanya sebatas mencari secara kasat mata, padahal lokasi kejadian sudah diketahui. Bahkan petugas Bandara Kualanamu membiarkan keluarga mencari sendiri hingga dini hari tanpa mereka ditemani.

"Kemudian kita minta CCTV kan nggak diberi yang di lift itu ya, khusus di lift tidak (dikasih), entah gimana-gimana udah lah kita pun udah puyeng kan, anehnya setelah jenazah adik saya ditemukan kenapa mereka baru tayangkan itu dengan kalimat yang menyatakan kelalaian, makanya aneh kan setelah tiga hari setelah ditemukan baru ditayangkan, kenapa dari awal nggak diapakan?," ucapnya.

"Itu kan nyawa manusia, apalagi di komentar ada itu keluarga kok nggak apa, kita jangankan keluarga, peliharaan kita aja hilang kita sibuk mencari," imbuhnya.

Selain itu, Raja juga menyesalkan tidak adanya penanda yang menyebutkan jika lift tersebut memiliki dua pintu. Padahal Bandara Kualanamu merupakan bandara kelas internasional, sehingga dinilai kurang memperhatikan keselamatan masyarakat.

"Kemudian lagi yang kesalnya kita di lift itu nggak diberitahu kalau misalnya ada pintu dua, kenapa nggak ada pemberitahuan baik dari luar maupun dari dalam, atau paling tidak sekelas lapangan udara kelas internasional kan safety-nya harus perfect, ini kenapa nggak ada operator di dalam," ujarnya.

***

tags: #wanita #tewas #bandara kualanamu #lift

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI