Ketua RW Sebut Ayah yang Buang Bayinya ke Sungai di Pati adalah Korban Pernikahan Dini: Emosinya Masih Labil
Menurut Widiantoro, boleh jadi Sholeh memang masih labil emosinya. Terlebih, dalam usia yang masih sangat muda, dia harus merawat dua anak bayi sekaligus.
Sabtu, 06 Mei 2023 | 15:52 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Pati - Widiantoro, Ketua RW tempat tinggal Mohammad Soleh (20) ayah yang tega membuang bayinya ke sungai mengaku kaget dan tidak menyangka warganya tega melakukan hal itu. bayi berusia tiga bulan bernama Mazara Keyra El Naura alias Naura itu rewel dan tak kunjung berhenti menangis hingga sang ayah gelap lalu membekapnya dengan bantal. bayi itu pun kemudian dibuang ke sungai.
"Tidak ada kecurigaan sama sekali karena dia sendiri yang Senin siang kemarin datang ke saya sambil nangis-nangis sama istrinya. Dia melapor bahwa anaknya hilang, juga minta bantuan agar dibukakan CCTV yang ada di kampung untuk melihat siapa yang membawa anaknya. Makanya saya tidak menduga sama sekali," kata dia, Kamis (4/5/2023).
BERITA TERKAIT:
Ibu di Tengaran Tega Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap, Dibekap hingga Tewas
Tengaran Geger! Jenazah Bayi Ditemukan Tertutup Plastik di Jalan Kampung Desa Barukan
Curiga Ada Gundukan di Ungaran Timur, Warga Temukan Jenazah Bayi
Polisi Tangkap Orang Tua yang Telantarkan Bayinya di Pulogadung
Bayi Laki-laki Ditelantarkan Orang Tuanya di Teras Warga Pulogadung
Tak hanya itu, Sholeh bahkan juga melakukan ritual pembacaan Surat Yasin sebanyak 41 kali dan ayat kursi sebanyak 110 kali sebagai upaya agar Naura bisa ditemukan. Ia juga menebar beras bercampur kunyit dan garam krosok di sekeliling rumahnya.
Adapun mengenai waktu saat dia membuang jenazah ke sungai, Sholeh membuat alibi bahwa ia sedang mengajak anak sulungnya yang berusia 1,5 tahun berkeliling agar mau tidur siang.
Memang, dari keterangan pihak keluarga, anak sulung Sholeh punya kebiasaan harus diajak berkeliling naik sepeda motor dulu sebelum tidur.
Widiantoro mengaku terjebak dengan alibi yang dibuat Sholeh. Saat mengecek CCTV di lingkungan, dia juga terkecoh dengan keterangan yang disampaikan Sholeh.
"Kami sempat terjebak dengan alibinya. Dia bilang keluar lewat gapura STMIK AKI (Kauman Barat). Dari situ dia bilang belok ke kanan. Maka kami fokusnya kemarin mengambil CCTV di arah sana. Setelah dicek polisi, tidak ada sama sekali pergerakan Sholeh ke sana. Maka di situ muncul kejanggalan yang menimbulkan kecurigaan pihak kepolisian," terang Widiantoro.
Dari kejanggalan itulah polisi melakukan interogasi lebih lanjut sampai Sholeh mengakui perbuatannya.
Menurut Widiantoro, dalam kesehariannya, Sholeh bersikap santun.
"Kalau sama warga sekitar, orangnya santun, suka menyapa. Cuma, dia ini kan anak tunggal. Karakternya, kalau dia punya keinginan harus terpenuhi. Contoh, sepeda motornya saja sampai empat," kata dia.
Menurut Widiantoro, boleh jadi Sholeh memang masih labil emosinya. Terlebih, dalam usia yang masih sangat muda, dia harus merawat dua anak bayi sekaligus.
"Dia ini 'korban' pernikahan dini. Waktu menikah usianya baru 18 tahun. Psikisnya, mentalnya, masih anak muda. Beban anak dua bikin mentalnya agak tertekan," kata dia.
Widiantoro mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Sholeh dan istrinya berjualan es sejak bulan puasa lalu. Selain itu, pemenuhan kebutuhan hidup juga disokong oleh orang tua Sholeh.
tags: #bayi #pati #ayah #dibuang ke sungai
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Sukseskan Layanan di Armuzna, PPIH Tempatkan Jemaah Haji Berbasis Syarikah
17 Mei 2025

Laga Krusial Barito Putera vs PSM Makassar di Pekan Ke-33
17 Mei 2025

Polda Jateng Bekuk Perampok Spesialis Toko Lintas Wilayah di Jawa Tengah
17 Mei 2025

MUI akan Gelar Puncak Anugerah Syiar Ramadhan Akhir Mei Ini
17 Mei 2025

Bungkam Tottenham 2-0, Aston Villa Jaga Ada Lolos ke Liga Champions
17 Mei 2025

Petugas Sambut Jemaah Haji Indonesia dengan Payung Teduh
17 Mei 2025

Kemenkum Jateng Gelar Rakor Pembentukan Posbankum
17 Mei 2025

Kurangi Volume Sampah Rumah Tangga, Ibu-Ibu Dilatih Olah Sampah Organik
17 Mei 2025