Surya Paloh "Curhat" ke Luhut: Presiden Jokowi Jangan Cawe-cawe Pilpres 2024

"Ya mestinya, mohon maaf, presiden sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus kepala negara itu harus memposisikan sebagai negarawan," jelasnya.

Minggu, 07 Mei 2023 | 08:43 WIB - Politik
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh belum lama ini melakukan pertemuan dengan Menko Kemaritian Luhut Binsar Pandjaitan di Wisma Nusantara. Dalam pertemuan tersebut Surya Paloh menyampaikan kegelisahannya pada Luhut mengenai Presiden Joko Widodo yang banyak terlibat dalam Pilpres 2024. 

Surya Paloh meminta Presiden Jokowi memposisikan dirinya sebagai seorang negarawan. Meski hak politik Jokowi untuk terlibat dalam Pemilu, tetapi sebagai pejabat publik harus bisa membatasi diri sebagai pemilik privilese sebagai presiden.

BERITA TERKAIT:
Presiden Jokowi Terima Mushaf Al-Quran Raksasa di Masjid Sheikh Zayed Solo
Tiket Kereta Cepat Tak Disubsidi Pemerintah
Momen Presiden Jokowi saat Mau Diminta Berfoto dengan Produk Cincau Jadi Sorotan: Ratecard Beliau Berapa, ya?
Kata Presiden Jokowi soal Paspampres Siksa Warga Aceh hingga Tewas: Semua Sama di Mata Hukum
Pratama Arhan dan Azizah Salsha Menikah, Presiden Jokowi Turut Ucapkan Selamat

"Pak Surya melihat bahwa hal-hal yang selama ini berlangsung kalau diamati Pak Surya itu kurang sehat. Bahwa, bahkan disebut tidak sehat kalau caranya begini," ujar Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto kepada wartawan, dikutip Sabtu (6/5).

"Ya mestinya, mohon maaf, presiden sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus kepala negara itu harus memposisikan sebagai negarawan," jelasnya.

Menurut pandangan Surya Paloh dan NasDem, endorse yang dilakukan Jokowi bukan hal yang baik. Ia meminta Jokowi untuk netral sebagai presiden di Pemilu 2024.

"Bagaimana mengendorse satu per satu itu menurut hemat kita tidak bagus. Dalam konteks cawe-cawe lah kalau bahasa umumnya," ujar Sugeng.

"(Surya Paloh) menginginkan (Jokowi netral), iya dong. Bukan sekedar menginkan, mengharuskan bahkan," tegasnya.

Luhut menerima pesan itu ketika bertemu dengan Surya Paloh. Pesan itu disampaikan untuk menciptakan kondusifitas menjelang Pemilu 2024.

"Pak Luhut menyerap itu. Bahwa ini, itu tadi bagian dari untuk menciptakan kondusifitas tadi," kata Sugeng.

Menurut Sugeng, Surya Paloh memberikan pesan tersebut karena sayang dengan Jokowi. Surya Paloh berharap sebagai pengusung sejak tahun 2014, agar Jokowi meninggalkan warisan yang baik sebagai kepala negara.

"Karena tadi diungkapkan oleh Pak Surya Paloh, kita semuanya sayang dengan pak Jokowi, apalagi saya. Menyebut dirinya lho pak Surya Paloh. Kurang apa, kami lah yang sejak tahun 2014 bukan sekedar pendukung, kami adalah pengusung utama, maka kami tuh ingin Pak Jokowi meninggalkan legacy yang baik. Baik secara ekonomi, politik, sosial, budaya, tata negara dan sebagainya yang intinya berpihak pada konstitusi dan moral politik yang baik," pungkasnya.

***

tags: #presiden jokowi #surya paloh #partai nasdem #pilpres 2024 #luhut binsar pandjaitan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI