Parah! Bukan di Makkah, Ponpes Al-Zaytun Wajibkan Santri Haji di Indramayu Tiap 1 Muharram

Haji bahkan bukan dilakukan pada bulan Dzulhijjah tetapi di bulan Muharram.

Sabtu, 13 Mei 2023 | 21:25 WIB - Ragam
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Indramayu - Pondok Pesantren Al-Zaytun memang sudah sejak beberapa waktu lalu menyebabkan kontroversi terkait ajarannya. Terbaru, ponpes itu bahkan mewajibkan santrinya berHaji di Indramayu setiap tanggal 1 Bulan Muharram.

Seperti diketahui, Ponpes Al-Zaytun memang sudah memiliki banyak kontroversi yang viral di media sosial, mulai dari posisi salat yang berjarak antarjemaah, menempatkan jemaah wanita di antara jemaah pria, hingga melantunkan 'salam Kristen'.

BERITA TERKAIT:
Soal Asesmen Ponpes Al-Zaytun, Menag: Harus Hati-hati
Panji Gumilang Surati MUI, Minta Maaf ke Umat Islam dan Janji Tak Sebarkan Ajaran Sesat
Usut Dugaan Korupsi Dana BOS Panji Gumilang, Penyidik Periksa Empat Saksi
Bareskrim Polri Lakukan Koordinasi Usut Dugaan Korupsi Dana BOS Al Zaytun
MUI Bentuk Tim Pembinaan Keagamaan untuk Santri - Pengajar Pondok Pesantren Al-Zaytun

Terbaru, ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang itu bahkan mewajibkan santrinya berHaji di Indramayu, bukan di Mekkah. Haji bahkan bukan dilakukan pada bulan Dzulhijjah tetapi di Bulan Muharram.

Hal tersebut dibongkar oleh mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII), Ken Setiawan, yang dulu pernah menjadi bagian dari Ponpes Al-Zaytun Indramayu, seperti dilihat dari kanal YouTube Herry Pras.

"Ibadah Haji bukan di Mekkah, melainkan ke Indramayu setiap setahun sekali pada bulan 1 Muharram," ungkap Ken Setiawan.

Tak sampai disitu saja, Ken Setiawan secara gamblang menyampaikan, bahwa banyak para kalangan pejabat tanah air yang ikut melaksanakan ibadah Haji ke Indramayu.

"Biasa para pejabat juga banyak yang berdatangan kesana," timpal Ken Setiawan.

Ia juga menambahkan, turut kecewa atas sikap pemerintah yang merasa acuh tak acuh setiap laporan yang diberikan.

"Sayangnya, pernyataan mantan NII seperti saya selalu tak dipercayai oleh pemerintah," kata Ken Setiawan.

Padahal, sambung Ken, setiap kesaksian yang diberikan, dirinya berani bersumpah di atasnya terdapat Al Quran, bahwa kejadian itu tidak ada yang ditutup-tutupi. Apa yang yang disampaikan itulah yang selama ini dijalankan oleh Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat.

Hal ini juga sekaligus untuk membuka mata pemerintah agar lebih melihat dan mendalami terhadap pergerakan yang dilakukan Ponpes Al Zaytun.

"Pemerintah juga harus waspada, tak bisa berdiam diri melihat kejadian seperti ini," pintanya. 
 

***

tags: #pondok pesantren al-zaytun #indramayu #haji #nii #bulan muharram

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI