Malaysia Panic Buying Air Mineral, Ada Apa? 

Hal ternyata dilakukan karena kekhawatiran akan ketiadaan air bersih di tengah curah hujan yang rendah.

Senin, 22 Mei 2023 | 10:52 WIB - Internasional
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Penang - Fenomena punic buying air mineral terjadi di Malaysia, yaitu di negara bagian Penang dan Kedah. Awal pekan lalu mereka menyerbu supermarket untuk memborong air mineral

Hal ternyata dilakukan karena kekhawatiran akan ketiadaan air bersih di tengah curah hujan yang rendah. Bendungan mengering dan sistem sungai mengalami gangguan. 

BERITA TERKAIT:
Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, menerima kunjungan Panglima Angkatan Tentara Malaysia
Malaysia Imbau Warganya Segera Tinggalkan Sudan Selatan akibat Situasi Keamanan Memburuk
Ribut Uripah, TKW yang Viral Tinggal di Hutan Malaysia, Akhirnya Pulang ke Batang
Sempat Ditahan Malaysia, Tiga Nelayan Indonesia Dipulangkan ke Tanah Air
Malaysia Temukan 40 Ton Peluru dalam Penggerebekan Tempat Pengolahan Limbah Elektronik

Gangguan sistem di sepanjang Sungai Muda membuat satu juta orang Penang dan Kedahan berebut air setelah aliran air keran sempat mengering. Penduduk menyerbu supermarket dan memborong air mineral.

Meskipun pasokan air pulih dalam waktu kurang dari 24 jam, banyak penjual makanan yang mengatakan mereka memutuskan untuk menutup tokonya karena mereka tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air sehari sebelumnya.

Tanpa air dari Sungai Muda, tingkat bendungan Penang terpukul dan kemarin, Bendungan Ayer Itam terisi 39,8%, Bendungan Teluk Bahang 46,2% dan bahkan Bendungan Mengkuang yang lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90%, turun menjadi 88,2 %.

Ketua Menteri Penang Chow Kon Yeow mengimbau warga untuk menghemat air. Dia pun menunjukkan bahwa dalam kasus Bendungan Ayer Itam, hanya ada cukup air bagi penduduk setempat untuk bertahan 120 hari lagi.

Presiden Penang Water Watch Chan Ngai Weng mengatakan ini adalah "seruan bangun" untuk warga Penang.

"Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air," katanya, dikutip dari The Star, Minggu (21/5/2023).

Terkait gangguan yang menyebabkan gerbang bendungan di Sungai Muda dibuka, Chan mengatakan seharusnya ada peringatan otomatis ketika gerbang bendungan terbuka sendiri karena sensor yang salah.

"Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa apakah peringatan dimatikan atau jika perintah yang salah dimasukkan atau apakah ada virus dalam program tersebut," tuturnya.

"Seharusnya juga ada peringatan merah umum yang dikirim ke setiap tingkat otoritas di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu," katanya.

Chan mengatakan banyak orang menuding pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation bersalah atas kejadian tersebut.

"Tidak benar Penang tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang Penang telah berbicara dengan rekan-rekan mereka di Kedah secara damai," katanya.

***

tags: #malaysia #panic buying #air mineral

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI