
Anggota Komisi E DPRD Jateng dari Fraksi PKB K Ahmad Fadlun Sy tengah saat jadi pemateri. Foto : emhaka putra/kuasakata.com
Akhmad Fadlun Sy : Perempuan Harus Melek dan Tidak Boleh Buta Politik
Perempuan harus didorong agar mempunyai nilai tawar.
Senin, 29 Mei 2023 | 20:49 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Wonosobo- Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PKB Kiai Ahmad Fadlun Sy mengatakan kaum perempuan masa kini harus melek politik dan tidak boleh sampai buta politik. Sebab melalui jalan politik kebijakan yang berperspektif gender bisa diperjuangkan.
"Salah satu pendukung demokrasi yang sangat potensial adalah keterlibatan kaum perempuan dalam kancah politik. Sudah saatnya penguatan hak dan pendidikan politik bagi perempuan diutamakan," kata politisi asal Jangkrikan Kepil Wonosobo itu.
BERITA TERKAIT:
Akhmad Fadlun Sy : Perempuan Harus Melek dan Tidak Boleh Buta Politik
Ada Siswa Terpapar Covid-19, Yudi Desak Pemprov Jateng Evaluasi Gelaran PTM
Komisi E DPRD Jateng Sebut Ada Empat Syarat Atlet Berprestasi di PON
Prestasi Atlet Jateng di PON XX Papua Turun, Anggaran di Bawah Bali!
Prestasi Atlet Jateng di PON XX Papua Turun, Ketua Komisi E DPRD Tetap Mengapresiasi
Gus Fadlun-demikian dia kerap disapa-mengatakan hal tersebut ketika menjadi pembicara dalam acara "Sosialisasi Pendidikan Demokrasi Daerah" bertema "Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global" di Aula Gedung MWC NU Wonosobo, Senin (29/5/2023).
Dalam acara yang digelar Sekretariat DPRD Jateng bersama Jaringan Perempuan Usaha Kecil (Jarpuk) Wonosobo itu, juga menghadirkan Hj Amiroh Zaitun (politisi PKB) dan Nuke Maya (Ketua Kaukus Politik Perempuan Indonesia/KPPI) Wonosobo, sebagai pembicara atau pemateri.
Menurut Gus Fadlun, pendidikan politik bagi perempuan harus mempunyai arah yang jelas menuju pada kemampuan kaum perempuan yang memiliki kekuatan dan penyadaran akan pentingnya pembebasan kaum perempuan atas marginalisasi politik terhadap kaumnya.
"Dengan demikian, kaum perempuan memiliki jati diri yang kuat dalam kiprah politiknya. Garis besar tujuan keterlibatan kaum perempuan dalam kancah politik adalah ikut menentukan arah perkembangan dan pembangunan di segala bidang," tegas dia.
Sementara itu, Amiroh Zaitun menambahkan saat ini masih ada dogma yang acapkali menghalangi perempuan berkiprah dalam dunia politik. Dogma itu, antara lain, bahwa politik adalah mainstreamnya laki-laki, politik sarat dengan kekerasan, politik menghabiskan biaya, atau politik itu kejam.
Peran Politik
"Dogma semacam itu berkontribusi pada rendahnya minat perempuan terjun dalam dunia politik. Padahal hakikat dari politik adalah menghadirkan kebajikan, keadilan, kesejahteraan dan keamanan bersama melalui kekuasaan," terang perempuan yang juga pernah jadi wakil rakyat di DPRD Wonosobo itu.
Apabila perempuan dapat melihat dan memahami dunia politik secara benar, Amiroh yang juga aktifis Fatayat dan Muslimat NU itu, menegaskan bahwa partisipasi perempuan dalam pembangunan akan meningkat. Kebijakan yang berperspektif gender pun akan maksimal.
“Perempuan akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga negara, sehingga dapat berperan dan berkontribusi dalam memperjuangkan nasib perempuan Indonesia melalui berbagai kebijakan. Baik di partai politik maupun melalui politik anggaran di parlemen,” tuturnya.
Sementara itu, Nuke Maya mengatakan melalui pendidikan politik, menjadi langkah strategis dalam meningkatkan indeks pemberdayaan gender. Salah satunya ialah meningkatkan keterwakilan perempuan di politik sebagai wakil rakyat. Apalagi komposisi perempuan di DPRD kini masih sangat minim.
“Dalam kaitannya dengan pemberdayaan perempuan bidang politik, maka perlu ditingkatkan kapasitas dan memperluas cakupan pendidikan politik bagi perempuan. Hal itu sangat diperlukan untuk mendorong dan membangkitkan kesadaran politik perempuan,” ungkapnya.
Dengan sosialisasi pendidikan demokrasi daerah, diharapkan para perempuan akan memperoleh informasi yang tepat dari sumber-sumber yang kompeten, berkaitan dengan dunia politik. Sehingga, perempuan tidak lagi alergi untuk terjun ke dunia politik praktis.
“Untuk itu, perempuan harus didorong baik dari sisi kuantitas maupun kualitas di ranah politik, agar kelak yang bersangkutan mempunyai posisi tawar yang tinggi. Maka politik penting bagi kaum perempuan, mengingat dunia politik erat kaitannya dengan kebijakan di banyak hal,” ucapnya.
***tags: #komisi e dprd jateng #kabupaten wonosobo #partai politik #pkb
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

DD Jateng Gelar Festival Ramadan, Hadirkan Kebahagiaan untuk 100 Anak Yatim
26 Maret 2025

Pria di Depok Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Akibat Masalah Asmara
26 Maret 2025

Antisipasi Puncak Arus Mudik, One Way Nasional dan Lokal Diberlakukan
26 Maret 2025

Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali, Dua Kendaraan Harus Dievakuasi
26 Maret 2025

Kemenag Berangkatkan 16 Bus Program Mudik Gratis 1446 H/2025 M
26 Maret 2025

Sebanyak 6.291 Posko Masjid Ramah Disiapkan di Jalur Mudik 2025
26 Maret 2025

Polrestro Jaktim Gelar Pra-rekonstruksi Kasus Tewasnya Mahasiswa UKI
26 Maret 2025

Jelang Lebaran, BAZNAS Salurkan Paket Ramadhan Bahagia bagi Warga Palestina
26 Maret 2025

Rayakan Kemenangan Idulfitri dengan ragam Promo Spesial dari Gumaya Tower Hotel
26 Maret 2025