Viral! Tradisi Bayi Digebrak agar Tidak Kagetan, Bahaya Gak Sih?
"tradisi orang jawa, dede baru umur 9 hari, katanya biar gak kagetan," begitu narasi dalam video tersebut.
Senin, 05 Juni 2023 | 11:29 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Semarang - Sebuah video TikTok menuai perhatian warganet. Video tersebut memperlihatkan seorang bayi tertidur di kasur lalu digebrak oleh seorang nenek. Berdasarkan keterangan pengunggah yang diduga orangtua si bayi, hal itu adalah tradisi agar bayi tumbuh menjadi anak yang tidak kagetan.
Sang pengunggah yaitu akun TikTok @tiyaarie juga menuliskan lokasinya yaitu di Cilacap, Jawa Tengah.
BERITA TERKAIT:
Festival Kue Bulan, Rotary Club-Komunitas Peranakan Semarang Eratkan Persahabatan Sambil Belajar Budaya Tionghoa
Mengenal Meugang, Tradisi Menyambut Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha di Aceh
Hanya Ada di Kaliwungu Kendal! Tradisi Wehwehan Setiap Maulid Nabi
Pengamat Budaya Soal Sound Horeg: Jangan Jadi Tradisi yang Malah Merugikan
Tradisi Ruwat Agung Warga Samin Blora Dapat Sertifikat KIK KemenkumHAM
"tradisi orang jawa, dede baru umur 9 hari, katanya biar gak kagetan," begitu narasi dalam video tersebut.
Si pengunggah juga menyatakan dalam captionnya bahwa di bayi tidak kaget. Tampak dalam video tersebut si bayi hanya meggeliat merespon gebrakan di kasur yang cukup keras tersebut.
Hingga Senin (4/6/2023), video itu sudah dilihat lebih dari 141.700 kali dan mendapat sekitar 12.400 komentar. Video itu pun menuai beragam komentar, termasuk dari spesialis khusus tumbuh kembang anak.
Dalam video TikToknya, dokter spesialis anak RSIA Tumbuh Kembang Miza Dito Afrizal menanggapi video viral tersebut dengan menyatakan bahwa tindakan itu dapat membahayakan bayi.
Sebelum memberikan penjelasan, Miza Dito memohon maaf bahwa dirinya tidak bermaksud menyinggung tradisi tertentu. Selanjutnya dalam video yang ada, ia menyampaikan beberapa dampak bagi bayi akibat terapi tradisional itu menurut pandangan medis.
“Punya beberapa risiko yang cukup banyak,” ucap Miza. Salah satu risikonya yakni akan terjadi shaken baby syndrome atau pendarahan di otak bayi.
“Kalau sudah pendarahan di otak, kemungkinannya akan terjadi kematian mendadak atau bayinya selamat tapi punya cacat seumur hidup,” tuturnya.
Selain dampak negatif pada otak, juga akan berdampak pada pendengaran bayi tersebut. Pendengaran bayi masih belum terlalu baik atau matang.
Sehingga apabila mendengar sesuatu dengan intensitas, frekuensi, dan juga volume yang kencang, maka akan mengakibatkan kerusakan permanen pada telinga.
“Jadi dia bisa tuli seumur hidup,” terangnya.
tags: #tradisi #viral #bayi #digebrak
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
35 Kontingen Sudah Hadir di Solo Raya, Siap Bertanding untuk Peparnas XVII
05 Oktober 2024
Musim Hujan Tiba, Warga Muktiharjo Kidul Percaya Iswar Mampu Mengatasi Banjir
05 Oktober 2024
Bapenda Jateng Tingkatkan Realisasi Pajak Lewat Program Sengkuyung
05 Oktober 2024
Jual Anak Kandung Rp15 Juta, Seorang Pria Ditangkap Polisi
05 Oktober 2024
Hendi Tanggapi Jateng Jadi Wilayah PHK Terbanyak Sepanjang Tahun 2024
05 Oktober 2024
Kalah Elektabilitas, Paslon Andika-Hendi Tetap Optimis Pertahankan Kandang Banteng
05 Oktober 2024
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 500 Meter
05 Oktober 2024
Sukabumi Dilanda 24 Kejadian Bencana selama September 2024
05 Oktober 2024
Kapolri Pastikan Selalu Bersinergi dengan TNI dalam Setiap Tugas
05 Oktober 2024
Dirjen Imigrasi Apresiasi Layanan Paspor Simpatik Spektakuler Kemenkumham Jateng
05 Oktober 2024
Tambah Satu Lagi, Jumlah Korban Pencabulan terhadap Santriwati di Bekasi Jadi Lima Orang
05 Oktober 2024