Rendang hingga Mangut Jadi Menu Jemaah Haji Indonesia saat Puncak Haji

Menu yang diuji rasa adalah makanan cepat saji.

Rabu, 21 Juni 2023 | 07:13 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Makkah - Sajian menu nusantara akan dihidangkan kepada jemaah haji Indonesia saat puncak haji di Arafah – Muzdalifah – Mina (Armina). Masyariq atau Muassasah memastikan cita rasa dan kualitas makanannya sesuai dengan kecocokan lidah orang Indonesia.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun melakukan uji rasa makanan (mealtest) seperti mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur, dan gulai ikan. Selain itu, ada juga sajian bubur kacang hijau, kacang merah, serta ketan hitam.

BERITA TERKAIT:
Memburu Rasa di Tumpang Koyor Mbah Rakinen Salatiga
Makanan Khas Jepara Horog-horog Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda 
Program “Isi Piringku”, Walikota Semarang Ajak Pelajar Konsumsi Makanan Bergizi
Bangun Karakter Positif Anak Lewat Gebyar PAUD Semarak Simpanglima
Pastikan Tersaji dengan Baik, Kalapas Brebes Kontrol Pembagian Makanan Bagi Warga Binaan

“Kita barusan melakukan mealtest dengan pihak Masyariq untuk layanan konsumsi jemaah haji selama di Masyair, Arafah – Muzdalifah – Mina. Kita merasakan rasa makanan yang akan disajikan seperti apa,” terang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu (20/6/2023).

“Kita melihat ada nasi dan lauk pauk, ada rendang, ikan, mengut lele, dan lain sebagainya. Juga ada bubur kacang dan menu sarapan lainnya. Ini jenis makanan yang akan disajikan selama mereka di masyair,” sambungnya. 

Dijelaskan Hilman, menu masakan yang diuji rasa adalah makanan siap saji. Meski begitu, cita rasa makanan tetap terjaga. Jenis ini disiapkan agar lebih memudahkan saat pelayanan di Armina.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa proses pendistribusiannya akan dilakukan oleh Tim Masyariq. Menu lauk siap saji ini akan dipadu dengan nasi putih yang dikemas dalam kotak (box). jemaah haji juga akan mendapatkan buah-buahan dan air mineral seperti yang mereka dapat saat di hotel Makkah.

Hilman menambahkan, menu masakan siap saji ini merupakan produk Indonesia. Pihak masyariq selaku mitra Kemenag bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia dalam proses penyediaannya.

“Kita perlahan dan terus bersemangat menjalin komunikasi dengan mitra kami di Saudi agar mereka mulai lebih banyak gunakan produk Indonesia. Ini masyarik bekerjasama dengan perusahaan di Indonesia untuk gunakan produk Indonesia. Kita sudah mendorong selain rasa, produknya juga dari Indonesia,” pesannya.

Sementara itu, Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid menambahkan, selama di Armina, jemaah haji Indonesia akan mendapatkan 15 kali makan. Ada dua jenis makanan yang diberikan, yaitu: makanan siap saji dan makanan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina.

Menu makanan siap saji ini diberikan kepada jemaah pada waktu-waktu tertentu. Pertama, makan siang pada 8 Zulhijah. Ini bersamaan dengan pergerakan jemaah dari Makkah menuju Arafah. “Dengan menu ini, maka begitu jemaah datang, sudah langsung tersedia makanan,” ujar Subhan.

Kedua, makan siang pada 9 Zulhijjah (saat puncak wukuf). Ini dimaksudkan agar jemaah tidak disibukkan oleh antrian mendapatkan makanan. “Dengan mekanan siap saji, maka konsumsi jemaah bisa dibagikan lebih awal. Sehingga, jemaah bisa memanfatkan waktu wukuf untuk beribadah,” sebut Subhan.

Ketiga, makan malam pada 9 Zulhijah, tepatnya pada saat jemaah akan mulai bergerak menuju Muzdalifah. “Pada proses pergerakan seperti ini, dibutuhkan distribusi makanan yang praktis dan mudah disajikan,” ujar Subhan.

Keempat, sarapan pagi pada 10 Zulhijah, saat jemaah baru tiba di Mina. Ini juga dimaksudkan agar begitu jemaah tiba di Mina, sudah ada makanan.

Kelima, makan siang pada saat jemaah akan meninggalkan Mina, baik pada 12 Zulhijah untuk Nafar Awal maupun 13 Zulhijah untuk Nafar Tsani.

“Di luar jam-jam itu, makanan di Armina akan disajikan secara reguler berupa masakan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina,” tandasnya.

***

tags: #makanan #rendang #puncak haji #jemaah haji #indonesia

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI