Pelaku Pembacokan serta Perusakan di Ponpes Jepara Diringkus Polisi

Tiga orang kakak beradik melempari pesantren dengan bongkahan cor.

Sabtu, 24 Juni 2023 | 05:35 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Jepara - Dua santri salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Bangsri nekat melakukan pembacokan. Bahkan tiga warga juga nekat melakukan perusakan ponpes tersebut. Dalam kasus ini, lima pelaku telah ditangap pihak kepolisian setempat.

Kasat Reskrim Polres Jepara AKP Ahmad Masdar Tohari mengatakan, dua santri yang diduga terlibat dalam aksi pembacokan berinisial HM dan BU. Sementara itu, tiga pelaku perusakan pondok pesantren berinisial MT, MS, dan AS.

BERITA TERKAIT:
Kronologi Penangkapan Pelaku Pembunuhan Anggota TNI di Bekasi, Tersangka hendak Kabur ke Palembang
Kasus Pembacokan di Argorejo Semarang, Tersangka Yeremia: Datang Sudah Mabuk
Tak Terima Ditagih, Pria di Semarang Bacok Penagih Hutang
Gelap Mata karena Diejek, Penjual Kue Keliling Nekat Bacok Seorang Pemuda hingga Tewas
Tiga Pemuda yang Bacok Pekerja Pasar Malam di Boyolali Ditangkap Polisi

"Para pelaku yang ditangkap tersebut merupakan buntut keributan di pondok pesantren hingga ada kasus pembacokan, kemudian berbuntut adanya aksi perusakan oleh tiga warga," tutur Masdar saat gelar jumpa pers di ruang Satreskrim Polres Jepara, Jumat (24/6/2023).

Dijelaskan Masdar, kasus ini berawal ketika istri korban pembacokan berinisial S mengaku diancam oleh santri ponpes berinisial BU tersebut menggunakan senjata tajam. Korban S bekerja di luar kota langsung pulang mendengar kabar tersebut.

"Sepulang dari luar kota, korban S langsung klarifikasi ke pondok pada hari Minggu (18/6). Dia mencari santri yang bernama BU," jelasnya.

Saat keduanya bertemu, S lantas memukul BU dengan tangan kosong. Karena terbawa emosi, akhirnya BU melakukan perlawanan dengan saling dorong-mendorong dengan korban S yang dikepung sejumlah santri.

S berusaha melarikan diri dengan memanjat gerbang. Namun nahas, saat menaiki gerbang santri berinisial BU itu menyabetkan senjata tajam ke tubuh S.

"Senjata tajam yang digunakan BU merupakan pemberian HM. Akibatnya, korban mengalami luka robek di bagian pinggang sebelah kanan," ujarnya.

Atas perbuatannya itu, BU dijerat dengan Pasal 351 ayat (2) KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun, sedangkan HM dijerat pasal 351 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo. Pasal 56 ke-1 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun.

Sementara itu, kasus perusakan ponpes buntut kasus pembacokan di Ponpes tersebut, Polres Jepara menetapkan MT, MS, dan  AS sebagai tersangka atas dugaan terlibat keributan di depan pondok pesantren tersebut pada hari Minggu (18/6).

Tiga orang kakak beradik itu melempari pesantren dengan bongkahan cor, knalpot, dan benda-benda padat lainnya dari luar pondok ketika di dalam pondok terjadi keributan dan pembacokan. Akibatnya, pagar pesantren tersebut mengalami kerusakan.

Atas perbuatannya itu, tiga tersangka tersebut disangkakan Pasal 170 ayat (1) KUHP dan/atau Pasal 460 KHUP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Adapun barang bukti yang berhasil disita dari tempat kejadian perkara, yakni besi bekas patahan pagar, bongkahan cor, linggis, dan knalpot.

Kejadian ini juga berimbas saling lapor. Tiga tersangka tersebut dilaporkan pihak pesantren ke Polres Jepara atas kasus perusakan, sementara BU dan HM dilaporkan ke Polsek Bangsri atas kasus penganiayaan.

***

tags: #pembacokan #santri #pondok pesantren #polres jepara

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI