Ajaran Sang Guru Spiritual: Setelah Bunuh Tujuh Bayi Hasil Inses dengan Anak Kandung, Rudi akan Jadi Kaya Raya   

KUASAKATACOM, Banyumas - Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriyadi dalam keterangannya menjelaskan ajaran dari guru spiritual yang dianut Rudi (57) pelaku hubungan inses dengan E (26) di Banyumas. Dari hubungan itu lahir tujuh bayi yang semuanya dibunuh lalu dikubur di kebun berlokasi di Kelurahan Tanjung Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas. 

Hubungan inses dan pembunuhan bayi dilakukan sejak 2013 hingga 2021. Dalam proses penyidikan, Rudi mengatakan bahwa sang guru pada tahun 2011 memerintahkannya untuk melakukan hubungan dengan anak kandung. 

BERITA TERKAIT:
Menelusuri Fenomena Komunitas Inses di Masyarakat dari Kacamata Psikologi
Kemenag Tegaskan Hubungan Sedarah atau Inses Mutlak Haram
Fakta Kasus Inses Kakak Hamili Adek di Bengkulu, Sekeluarga Tidur Satu Kamar Sejak Anak Masih Kecil  
Kondisi Korban Inses di Bengkulu Diungkap Petugas Kemensos: Trauma, Orangtua Tak Izinkan Rehabilitasi 
Kasus Inses di Bengkulu: Kakak Hamili Adik hingga Tiga Kali, Terbongkar Ketika Alami Keguguran

Setiap anak yang dilahirkan harus dibunuh lalu dikubur. Tujuannya adalah agar Rudi menjadi kaya raya.  

"Itu semua harus dilakukan sebanyak tujuh kali. Begitu sudah terjadi tujuh kali nanti akan datang uang sebanyak tujuh kardus," ungkap Agus, dikutip dari tayangan Polri TV. 

Status E masih saksi korban. Kondisinya sudah membaik meski beberapa waktu lalu sempat shock. 

Dalam melakukan aksinya ketika membunuh, bayi-bayi tersebut dibungkus dengan kain lalu dikuburkan di kebun. Tersangka sebelumnya tinggal bersama E di sebuah gubuk yang berdiri di kebun tersebut.

"Semua dalam keadaan hidup dan dibekap lalu meninggal dan dikuburkan. Pada saat melahirkan E dibantu oleh ibunya atau istri Rudi itu sendiri," ungkapnya Agus. 

Sang guru spiritual tersebut tak dapat ditetapkan tersangka, karena yang bersangkutan telah meninggal dunia.