Akibat Data Tak Sinkron, 10 Siswa di Jepara Gagal Masuk Sekolah Idaman

Naila dan Ayu Gendhis merasa sangat kecewa. Apalagi SMAN 1 Jepara adalah sekolah pilihannya sejak tiga tahun lalu.

Rabu, 28 Juni 2023 | 15:42 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jepara - Akibat data yang tidak sinkron sejumlah Pelajar di Jepara gagal mendaftar SMA. Parahnya lagi, sistem untuk memperbaiki data masih belum tersedia. 

Pelajar yang gagal tersebut diantaranya adalah Nayla dan Ayu. Mereka berdua telah berencana mendaftar di SMAN 1 Jepara. Karenanya, mereka tinggal di pondok wilayah Kecamatan Jepara agar bisa masuk SMAN 1 Jepara jalur zonasi. 

BERITA TERKAIT:
Ratusan Atlet Ikuti Open Tournamen Muathay di Jepara
Bocah 12 Tahun di Jepara Alami Gangguan Jiwa karena Sering Di-bully Teman Tak Punya Hp 
Terungkap Motif Karyawan Pabrik di Jepara Nekat Bunuh Diri, Ini Isi Chat WhatsApp-nya
Karyawati Pabrik di Jepara Bunuh Diri, Polisi Temukan Test Pack di TKP 
Hendak Setrika Baju, Wanita di Jepara Tewas Tersengat Listrik

Sayangnya, ketika keduanya mendaftar akun, muncul pemberitahuan dalam sistem PPDB bahwa status domisili mereka tidak bisa digunakan. Alasannya, alamat pondok pesantren tempat mereka tinggal belum terdaftar dalam data Education Management Information System (Emis) Kementerian Agama. 

Padahal, dalam juknis PPDB disebutkan mereka bisa mendaftar jalur zonasi bila pondok pesantren sudah terdaftar di Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

Keduanya juga berupaya untuk mendaftar lebih awal, sehingga masih ada waktu untuk perbaikan. Pihak sekolah juga sebelumnya meminta mereka untuk menunggu. Barangkali ada sinkronisasi data. 

Sayangnya, hingga kemarin data mereka belum sinkron. Belakangan diketahui, mereka yang bisa mendaftar dari pondok adalah siswa yang pondoknya terdaftar Emis. 

Naila dan Ayu Gendhis merasa sangat kecewa. Apalagi SMAN 1 Jepara adalah sekolah pilihannya sejak tiga tahun lalu. Keduanya gagal mendaftar karena sistem.

Naila berasal dari Suwawal Timur, Pakis Aji. Ayu Gendhis berasal dari Bapangan, Jepara. Karena data yang tidak sinkron ini, mereka terpaksa beralih mendaftar ke SMK terdekat dengan rumah.

Naila dan Ayu tidak sendiri. Kemarin, ada sepuluh pendaftar yang mengeluhkan hal serupa. Selain tidak bisa mendaftar karena data tidak sinkron, akun mereka terkunci karena menu perbaikan data sudah hilang dari sistem. 

“Padahal kan maksimal seharusnya tanggal 27 Juni sore. Kenapa tanggal 26 menunya sudah hilang,” kata Ayu dan Naila.

Sementara itu, perwakilan panitia PPDB SMAN 1 Jepara, Zaenal mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, hal tersebut masuk dalam ranah sistem. Untuk sinkronisasi data Emis, menjadi ranah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. 

“Selain Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang tidak sinkron, data Emis ini juga bermasalah,” jelasnya.

***

tags: #jepara #ppdb #sma #pelajar

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI