Viral Nenek 83 Tahun Dipolisikan oleh Tetangga karena Dituduh Curi Kelapa 20 Biji, Diminta Ganti Rugi Rp6 Juta
Video ini seperti dilihat di akun Instagram @ndorobei.official. Hal ini pun menuai banyak kecaman dari warganet.
Senin, 03 Juli 2023 | 15:08 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta - Media sosial belum lama ini dibuat ramai dengan video mengenai seorang nenek 83 tahun dilaporkan karena dituduh mencuri kelapa sebanyak 20 biji. Kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Video ini seperti dilihat di akun Instagram @ndorobei.official. Hal ini pun menuai banyak kecaman dari warganet.
BERITA TERKAIT:
Viral Pedagang Ayam Didemo karena Jual Terlalu Murah
Aksi Remaja Disabilitas Ini Viral! Bantu Buka Jalan untuk Ambulans di Tengah Kemacetan
Viral Boneka Labubu, Siapa Sosok Penciptanya?
Demak Heboh! Beredar Video Mesum Pelajar di Ruang Kelas, Ditonton Sembilan Teman
Masriwati ASN Bekasi yang Ngamuk ke Tetangga Kristen, Punya Harta Fantastis Rp8,7 M
Terkait kasus yang menimpa nenek, Jelani Christo dari Lembaga Bantuan Hukum Majelis Adat Dayak Nasional (LBH MADN), siap menjadi pendamping hukum bagi si nenek. Jelani dan LBH MADN juga mendesak pihak kepolisian setempat untuk memberikan keadilan kepada sang nenek dengan menghentikan laporan.
Sebelumnya diketahui, nenek Jainab dilaporkan tetangganya atas nama Asmad pada 18 April 2023. Jainab dilaporkan telah mencuri 20 buah kelapa dan pelapor meminta ganti rugi uang sebesar Rp6 juta.
"Bahwa berdasarkan Fakta dan Kronologi dan keterangan-ketera ngan para saksi dan bukti petunjuk lainya bahwa atas tuduhan pencurian 20 buah kelapa tersebut tidak benar dan atau hanya klaim sepihak oleh pelapor," kata Jenali melalui keterangan tertulisnya.
Jelani juga mengatakan, berdasarkan pernyataan girik terlapor yang di buat dan di keluarkan oleh kepala Desa Wajok Hulu pada tanggal 14 Februari 2014 menyatakan, tanah girik tersebut belum pernah di perjualbelikan kepada pihak manapun dan masih dikuasai oleh terlapor sampai dengan saat ini. Pohon kelapa itu tumbuh di perbatasan tanah milik pelapor dan terlapor.
Sementara itu, dari video yang viral di media sosial, si nenek mengatakan pohon kelapa itu dulu ditanam oleh anaknya sendiri, sebagai tanda tempat ari-ari cucunya ditanam. Dalam tradisi orang bugis, memang ari-ari bayi yang baru lahir, dikubur. Lalu diberi tanda dengan ditanami buah kelapa. Maknanya, agar anak nantinya tumbuh besar dan produktif.
Jelani berharap kasus ini bisa diselesaikan secara damai. Namun, bila pelapor tak berkenan, Jelani memastikan LBH MADN akan menyiapkan langkah hukum untuk nenek.
"Kalau tak mau damai, kami siap melakukan perlawanan. Kemungkinan kami akan melaporkan balik, pemerasan," katanya. tagasnya.
Jelani juga menyebutkan, satu batang pohon kelapa yang dipersoalkan,juga tak berdasar. Sebab, pohon kelapa itu merupakan batas tanah, dan masih menjadi hak si nenek.
"nenek tetap semangat ya," ujar Jelani merangkul lagi si nenek, sambil mengajak semua orang membantu si neenk mencari keadilan.
***tags: #viral #nenek #kelapa #mencuri #kalimantan barat
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
35 Kontingen Sudah Hadir di Solo Raya, Siap Bertanding untuk Peparnas XVII
05 Oktober 2024
Musim Hujan Tiba, Warga Muktiharjo Kidul Percaya Iswar Mampu Mengatasi Banjir
05 Oktober 2024
Bapenda Jateng Tingkatkan Realisasi Pajak Lewat Program Sengkuyung
05 Oktober 2024
Jual Anak Kandung Rp15 Juta, Seorang Pria Ditangkap Polisi
05 Oktober 2024
Hendi Tanggapi Jateng Jadi Wilayah PHK Terbanyak Sepanjang Tahun 2024
05 Oktober 2024
Kalah Elektabilitas, Paslon Andika-Hendi Tetap Optimis Pertahankan Kandang Banteng
05 Oktober 2024
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 500 Meter
05 Oktober 2024
Sukabumi Dilanda 24 Kejadian Bencana selama September 2024
05 Oktober 2024
Kapolri Pastikan Selalu Bersinergi dengan TNI dalam Setiap Tugas
05 Oktober 2024
Dirjen Imigrasi Apresiasi Layanan Paspor Simpatik Spektakuler Kemenkumham Jateng
05 Oktober 2024
Tambah Satu Lagi, Jumlah Korban Pencabulan terhadap Santriwati di Bekasi Jadi Lima Orang
05 Oktober 2024