Kisah Wanita Asal Kalimantan Curhat Wajahnya Gosong Efek Gunakan Krim Merkuri Bertahun-tahun

KUASAKATACOM, Semarang – Seorang wanita 30 tahun asal Kalimantan Timur menuai sorotan usai menceritakan awal mula wajahnya dipenuhi flek hitam hingga menggosong. Hal itu ternyata merupakan efek dari penggunaan krim abal-abal bermerkuri.

Melalui akun TikTok @nurnnyas, wanita bernama Tya itu mengatakan ia sempat beberapa tahun menggunakan krim abal-abal bermerkuri tersebut. Ia mengaku wajahnya mulai muncul flek hitam setelah perlahan berhenti menggunakan krim tersebut.

BERITA TERKAIT:
Kisah Wanita Asal Kalimantan Curhat Wajahnya Gosong Efek Gunakan Krim Merkuri Bertahun-tahun
Jangan Dipakai! Ini Daftar Produk yang Mengandung Merkuri

"Jadi sebenarnya, pada saat aku berhenti, yang sebenarnya nggak langsung berhenti sepenuhnya, masih beberapa kali pakai, tapi di akhir tahun mulai kaya muncul flek-flek hitam," terang dia dalam akun TikTok pribadinya, @nurnnyas, dikutip Sabtu (15/7/2023).

"Aku pikir tu akibat kaya kena sinar matahari saja, karena kan aku memang kerjanya di lapangan ya, tapi kok lama-lama nggak mau hilang," sambungnya.

Sejak itu, Tya mulai menyetop secara permanen penggunaan krim merkuri. Namun sayangnya, flek hitam yang semula hanya muncul di beberapa bagian saja mulai melebar hingga hampir ke seluruh wajah.

Tya kemudian mencoba beragam skincare dan perawatan di klinik, tetapi tak kunjung berbuah hasil. Ia akhirnya memutuskan hanya berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit.

Dokter menyesalkan penggunaan krim merkuri Tya yang dikonfimasi membuat flek hitam di seluruh wajahnya sulit diatasi.

Ia pun mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih penggunaan skincare sehari-hari. Artinya, jangan mudah diiming-imingi oleh hasil yang instan.

"Sebagai pemakai skincare sekarang harus lebih aware dalam memilih produk, utamakan BPOM dan isi kandungannya apakah sesuai dengan kebutuhan kulit atau tidak," pesannya.

"Dan jangan mencoba untuk memakai merkuri atau obat-obatan keras ke kulit karena efek di jangka panjangnya membahayakan," beber dia.