Menkes Bongkar Budaya Toxic Profesi Dokter: Junior Patungan Uang Sewa Rumah Seniornya 

"Jadi, cukup banyak juga junior-junior ini yang disuruh ngumpulin [uang], ada yang jutaan, puluhan juta, ada yang terkadang sampai ratusan juta," ungkap Budi

Senin, 24 Juli 2023 | 11:49 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap budaya toxic dan bullying di balik profesi dokter yang kesannya bergengsi. Dalam banyak kasus, ia kerap mendapat aduan mengenai calon dokter yang tengah menempuh pendidikan lalu diperas oleh seniornya. 

Tak hanya secara fisik, mental namun juga sampai finansial. Menkes sangat terkejut dengan kasus calon dokter yang terpaksa patungan uang hingga ratusan juta untuk biaya sewa rumah seniornya. 

BERITA TERKAIT:
Mantan Menkes Siti Fadhilah Ingatkan Pemerintah terkait Vaksin TBC Bill Gates
Pemerintah Sediakan 30 Ribu Rumah Subsidi untuk Tenaga Kesehatan
Kasus Re-Sertifikasi Kompetensi Apoteker Disorot
Puncak Pekan AMR 2024, Pemerintah Tekankan Pendekatan One Health Atasi Resistansi Antimikroba di Indonesia
Di Tahun 2025, Belum Ada Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

"Jadi, cukup banyak juga junior-junior ini yang disuruh ngumpulin [uang], ada yang jutaan, puluhan juta, ada yang terkadang sampai ratusan juta," ungkap Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

"[Uang-uang tersebut] bisa buat nyiapin rumah untuk kumpul-kumpul para senior. Kontraknya setahun Rp50 juta, bagi rata dengan juniornya," beber Menkes.

Tak cuma untuk kebutuhan rumah, para calon dokter masih harus patungan lagi untuk kebutuhan pribadi para pelaku bullying. Misalnya, mereka minta dibelikan makanan mahal hingga handphone dan tablet baru. 

"Atau kalau praktik, kan, suka sampai malam, sama rumah sakit diberi makan malam, tapi makan malamnya enggak enak. 'Kita maunya makanan Jepang' jadi setiap malam mesti keluarin Rp5 juta sampai Rp10 juta untuk semuanya ngasih makan makanan Jepang," lanjutnya.


 

***

tags: #menteri kesehatan #dokter #bullying #toxic #budi gunadi sadikin

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI